Pentagon Cemas, 961.000 Orang Ingin Serbu Markas Area 51

Senin, 15 Juli 2019 - 09:30 WIB
Pentagon Cemas, 961.000 Orang Ingin Serbu Markas Area 51
Lokasi pangkalan militer rahasia Area 51 di Nevada, Amerika Serikat. Foto/The Independent
A A A
WASHINGTON - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon khawatir dengan seruan penyerbuan terhadap pangkalan militer rahasia Area 51 di Nevada. Sudah sekitar 961.000 orang menyatakan kesediannya untuk menyerbu pangkalan yang mereka percaya sebagai tempat persembunyian alien dan UFO (objek terbang tak dikenal).

Angkatan Udara AS merespons seruan invasi terhadap pangkalan Nevada itu sebagai ancaman potensial dan serius. "Kami akan mencegah siapa pun dari mereka yang mencoba datang ke daerah di mana kita melatih angkatan bersenjata Amerika," kata juru bicara Angkatan Udara AS, Laura McAndrews.

"Angkatan Udara AS selalu siap untuk melindungi Amerika dan asetnya," ujarnya.

Ajakan invasi "Storm Area 51, They Cant Stop All of Us" muncul di Facebook sejak pekan lalu dan telah memikat banyak orang untuk ikut serta.

"Kita semua akan bertemu di objek wisata Area 51 Alien Center dan mengoordinasikan entri kita. Jika kita berlari, kita bisa bergerak lebih cepat daripada peluru mereka. Mari kita lihat alien mereka," bunyi ajakan penyelenggara acara tersebut.

Rencananya, serbuan itu akan dilakukan pada 20 September 2019. Hingga saat ini, sebanyak 961.000 orang menyatakan kesediannya untuk ikut acara tersebut dan 85.000 orang menyatakan tertarik.

Area 51 berjarak sekitar 150 mil dari Las Vegas, tidak terbuka untuk umum dan berada di bawah pengawasan 24 jam. Itu merupakan lahan gurun terpencil seluas 4.000 mil persegi yang pertama kali digunakan untuk pengembangan pesawat mata-mata U2 pada 1950-an.

Program itu selesai setelah U2 dioperasikan sekitar tahun 1956 dan sejak itu pangkalan tersebut digunakan untuk menguji pesawat militer lainnya.

Garis resmi kebijakan pemerintah AS adalah bahwa apa yang terjadi di Area 51 diklasifikasikan untuk tujuan keamanan nasional. Fakta bahwa pemerintah AS hanya mengakui keberadaan pangkalan itu pada 2013 sehingga memicu spekulasi.

Peter Merlin, seorang sejarawan kedirgantaraan AS yang telah banyak menulis tentang Area 51, mengatakan kepada NBC News; "Fasilitas itu benar-benar tempat untuk menguji dan mengevaluasi pesawat terbang dan sistem senjata terkait."

Dia mengatakan bahwa siapa pun yang muncul pada 20 September nanti mungkin menemukan diri mereka lebih berisiko dari medan gurun yang tak kenal ampun daripada peluru dari mereka yang menjaga fasilitas itu.

"Para penjaga keamanan hanya bisa duduk dan menunggu," katanya. "Mereka tidak perlu melakukan apa pun jika mereka tidak mau. Gurun akan mengurus orang-orang ini," ujarnya, yang dikutip Senin (15/7/2019).
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3975 seconds (0.1#10.140)