Jet F-35 AS Bisa Selamat dari Rudal S-400 Rusia Pada Jarak Tertentu

Minggu, 14 Juli 2019 - 07:40 WIB
Jet F-35 AS Bisa Selamat dari Rudal S-400 Rusia Pada Jarak Tertentu
Ilustrasi interaksi jet tempur siluman F-35 dan F-22 Amerika Serikat dengan sistem rudal S-400 Rusia. Foto/Screenshot YouTube Military Update
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menyambut sinis kedatangan kiriman sistem pertahanan rudal S-400 Triumf Rusia di Pangkalan Udara Murted, dekat Ankara, Turki, baru-baru ini. Washington takut senjata pertahanan canggih Moskow itu bisa mengekspose rahasia pesawat jet tempur siluman F-35, di mana Ankara juga akan mengoperasikannya.

S-400 merupakan salah satu bagian peralatan militer Rusia yang paling canggih saat ini, dengan radar pengintaian termutakhir dan serangkaian rudal mematikan yang dapat melacak dan menargetkan pesawat—termasuk jet tempur siluman F-35—dari darat.

Benarkah dalih Amerika bahwa sistem rudal itu jadi "pembunuh" mengerikan bagi jet tempur termahal di dunia tersebut? Jawabannya bisa ya, juga bisa tidak.

Mengutip analisa Washington Post, Minggu (14/7/2019), tingkat risiko sistem rudal Moskow terhadap jet tempur kebanggaan Amerika itu belum separah apa yang digambarkan Washington selama ini.

Selain Turki belum mengoperasikan jet tempur tersebut, secara teori ada trik agar pesawat tempur siluman generasi kelima Amerika itu bisa selamat dari sistem rudal S-400 ketika meluncurkan serangan.

Sistem radar pada S-400 dilaporkan dapat mengidentifikasi F-35 bila berada dalam jarak sekitar 20 mil. Namun, jet tempur itu dilaporkan dapat menembakkan rudal terhadap target sejauh 40 mil. Artinya, jika pesawat itu berada dalam jarak lebih dari 20 mil dari radar S-400, maka secara teori masih aman.

Pemerintah Presiden Tayyip Erdogan sejatinya juga memahami tingkat risiko tersebut. Tak aneh jika Ankara selama ini menganggap Washington berlebihan dalam menyikapi pembelian senjata pertahanan buatan Moskow itu.

Pemerintah Erdogan bahkan secara adil mengusulkan pembentukan kelompok kerja bersama untuk menilai implikasi dari senjata Rusia itu terhadap sistem persenjataan NATO. Namun, Amerika tidak merespons usulan tersebut.

Kongres Amerika Serikat juga mengabaikan usulan pembentukan kelompok kerja bersama dari Ankara. Para anggota Kongres AS tetap menentang langkah pemerintah Erdogan dan menyerukan pemerintah Donald Trump menjatuhkan sanksi.

"Presiden Erdogan diberi pilihan yang sangat jelas. Sayangnya, ia jelas-jelas membuat kesalahan," kata Eliot Engel dan Michael McFaul, anggota Kongres dari Partai Demokrat dan Partai Republik.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9867 seconds (0.1#10.140)