Ganjar: Follower 01 dan 02 Harus Berdamai

Sabtu, 13 Juli 2019 - 18:32 WIB
Ganjar: Follower 01 dan 02 Harus Berdamai
Presiden Jokowi bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan.Foto/Rico Afrido Simanjuntak.
A A A
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap suasana adem yang sudah ditunjukkan lewat bertemunya Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diikuti oleh para pengikutnya.

Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu (13/7/2019) pukul 10.00 wib. Pertemuan itu disebut Ganjar merupakan sesuatu yang paling dinantikan masyarakat saat ini.

"Seluruh masyarakat Indonesia menunggu ini. Jadi pertemuan di stasiun itu menurut saya bagus ya di tempat yang semua masyarakat bisa melihat," kata Ganjar di Semarang, Sabtu (13/7/2019).

Ganjar pun memuji langkah kedua tokoh tersebut yang memilih gaya egaliter saat bertemu. Berlangsung di tempat umum, masyarakat bisa menjangkau, sehingga tidak sedikit yang mengabadikan pertemuan bersejarah itu di media sosial.

"Tadi saya lihat videonya, masyarakat mengelu-elukan Pak Jokowi, Pak Prabowo bersalaman dan dua-duanya memberikan narasi-narasi positif," katanya.

Mudah-mudahan, kata Ganjar, pertemuan ini bisa disambut dengan baik oleh masyarakat dan mulai detik ini dan seterusnya kembali bersatu membangun bangsa.

"Saya berpesan saja, para follower dari 01 dan 02 mari kita terima dengan lapangdada. Jangan ada nyinyir di antara satu dengan yang lain. Apapun namanya dua pemimpin kita sudah bertemu dan saya kira ini selamanya yang dirindukan dan tibalah saatnya sesuatu yang ditunggu-tunggu itu hadir," katanya.

Pertemuan tersebut seolah jadi jawaban bagi rencana rekonsiliasi yang belakangan ini berembus. Ganjar pun tidak mempersoalkan andaikata kubu 02 pada pilpres lalu masuk ke kabinet.

"Indonesia ini kan besar Indonesia ini perlu dikelola oleh kelompok-kelompok lain juga. Meskipun otoritas penuh pada presiden. Presiden berkomunikasi dengan baik. Jika itu bisa membikin Indonesia lebih bersatu lebih maju, kenapa tidak?" ungkapnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3469 seconds (0.1#10.140)