Sekda Salatiga Ajak Masyarakat Perhatikan Isu Lingkungan

SALATIGA - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Salatiga Fakruroji mengajak masyarakat untuk memperhatikan isu lingkungan lingkungan hidup, mengubah perilaku individu menjadi lebih peduli lingkungan serta menjaga lingkungan agar tetap bersih, hijau dan lestari.

Ajakan tersebut disampaikan Fakruroji saat membuka kegiatan gerakan pungut sampah (GPS) dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 di Pasar Raya II Salatiga, Jumat (12/7/2019).

“Tema hari lingkungan hidup sedunia adalah beat air pollution, dimana tema ini diperluas menjadi biru langitku, hijau bumiku. Dan setiap upaya pengendalian polusi udara, pasti berkaitan dengan upaya pengelolaan lingkungan, konservasi dan inisatif merubah perilaku individu untuk lebih peduli lingkungan,” katanya.

Dia menyebutkan, Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang sampah plastik terbesar. Pada 2018 lalu, Indonesia menghasilkan 67 ton sampah. “Ini tentu saja menjadi keprihatinan banyak pihak yang kemudian mengampanyekan peduli sampah dan lingkungan hidup,” ujarnya.

Fakruroji menjelaskan, upaya pengurangan sampah membutuhkan sinergi dari seluruh elemen masyarakat. Meskipun sudah memiliki petugas kebersihan yang telah sejak dini hari bekerja, namun harus senantiasa meningkatkan kesadaran masyarakat karena kebersihan adalah tanggungjawab bersama.

“Upaya pengurangan atau pengendalian sampah, utamanya sampah plastik ini membutuhkan kerjasama dan sinergi dari seluruh elemen masyarakat dan dilaksanakan secara berkelanjutan. Untuk itu, mari kita bersinergi menjaga lingkungan,” terangnya.

Sementara itu, gerakan pungut sampah diikuti sebanyak sekitar 500 orang yang terdiri dari mahasiswa, PNS, TNI, Polri, swasta, lembaga swadaya masyarakat serta masyarakat umum. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah Teguh Dwi Paryono mengatakan, kegiatan pungut sampah tersebut merupakan pre event dari Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tingkat Provinsi Jawa Tengah 2019 yang akan dilaksanakan di Kota Salatiga.

“Kota Salatiga dipilih karena dipandang mempunyai perhatian yang baik dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Kota Salatiga mempunyai hutan kota dan juga taman kota yang tentu saja memberikan andil dalam upaya mengurangan polusi,” katanya.