Bantu Pengobatan ODHA, Mahasiswa UGM Buat Modul Terapi ARV

Jum'at, 12 Juli 2019 - 16:18 WIB
Bantu Pengobatan ODHA, Mahasiswa UGM Buat  Modul Terapi ARV
Mahasiswa UGM menunjukkan buku terapi ARVA CEA untuk membantu pengobatan ODHA, Kamis (11/7/2019). Foto Dok Humas UGM. FOTO/SINDOnews/Priyo Setyawan
A A A
YOGYAKARTA - Tiga mahasiswa UGM membuat buku modul program terapi pengobatan antiretroviral (ARV) bagi penderita HIV/AIDS atau orang dengan HIV.AIDS (ODHA) yang diberinama ARVA-CEA. Melalui program ini bukan hanya untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan ARV, namun juga menekan jumlah virus dalam rubuh ODHA.

Tiga mahasiswa itu, yakni Isma Syafira Pratama (Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan) serta Susnanda Virginia Yosian dan Rahardian Rizal Akmal (Fakultas Psikologi).

Isma Syafira Pratama mengatakan pembuatan modul ini karena hingga sampai saat ini belum ada obat atau treatment khusus untuk menyembuhkan atau menghilangkan virus HIV. Satu-satunya upaya yang dapat dilakukan melalui pengobatan antiretroviral (ARV) untuk menekan jumlah virus yang ada di dalam tubuh.

Meskipun ARV mendatangkan manfaat, terdapat tantangan yang harus dihadapi, yaitu soal kepatuhan mengkonsumsiobat dan perilaku sehat ODHA. Sebab kepatuhan pengobatan akan mempengaruhi perilaku pencarian pengobatan yang menjadi faktor penting bagi pasien dan keberhasilan program pengobatan HIV/AIDS.

“Itulah yang mendorong kami membuat modul program terapi untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan ARV pada ODHA ini,” kata Isna dalam rilisnya kepada SINDOnews, Jumat (12/7/2019).

Isna menjelaskan selama ini, untuk meningkatkan kepatuhan pengobatan ARV banyak menghadapi kendala faktor eksternal seperti dukungan keluarga, caregiver, ketersediaan obat, dan sebagainya. Sehingga program terapi ini dengan menitikberatkan pada faktor internal ODHA dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan ARV.

“Metode terapi ini fokus untuk meningkatkan tiga aspek psikologis yaitu penerimaan diri, perasaan welah asih dan efikasi diri. Ketiga aspek psikologis ini akan meningkatkan kepatuhan pengobatan pada ODHA,” paparnya.

Modul terapi ARVA-CEA sendiri berisikan terapi mindfulness atau peningkatan kualiats kesadaran diri dan tayangan video inspiratif dari role model. Terapi ini bisa akan sikap penerimaan diri penderita ODHA.

“Kami berharap melalui program ARVA-CEA dapat membantu upaya pemerintah dalam program penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia sehingga angka kematian akibat HIV/AIDS dapat berkurang,” harapnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8841 seconds (0.1#10.140)