2.700 Warga Lereng Gunung Slamet Kini Bisa Menikmati Air Bersih

Jum'at, 12 Juli 2019 - 13:39 WIB
2.700 Warga Lereng Gunung Slamet Kini Bisa Menikmati Air Bersih
Gubernur Ganjar Pranowo saat peresmian Pembangunan Jaringan Air Bersih di desanya, Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga, Jumat (12/7/2019). Foto/IST
A A A
PURBALINGGA - Air mata Riyoto, 70, langsung menetes saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membuka keran air sebagai tanda peresmian Pembangunan Jaringan Air Bersih di desanya, Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga, Jumat (12/7/2019) pagi. Air yang memancar dari keran tersebut seolah menjadi akhir penantian Riyoto selama hidup untuk merasakan nikmatnya air bersih.

Yah, sejak ia kecil sampai sekarang berusia 70 tahun, air bagi Riyoto dan 2.700 warga di lereng Gunung Slamet tersebut merupakan barang langka yang mahal harganya. Bagaimana tidak, lokasi desa yang paling dekat dengan puncak Gunung Slamet tersebut, membuat desa Kutabawa tidak memiliki sumber mata air. "Di sini tidak ada sumber mata air, jadi sejak nenek moyang dulu selalu kekeringan," kenang Riyoto.

Untuk kebutuhan air bersih, warga sehari-hari terpaksa membeli dengan harga Rp2.000 per jeriken. Air bersih itu hanya mereka gunakan untuk keperluan makan dan minum, dan sedikit untuk Mandi Cuci Kakus (MCK).

"Karena sulit air, mandi paling satu ember. Itupun mandi sehari sekali. Sekarang, saya bisa mandi tiga kali sehari dengan puas," cerita Riyoto yang juga menjabat sebagai ketua Rukun Tetangga (RT) itu.

Selain membeli, air bersih di desanya lanjut Riyoto biasanya didapat dengan mengandalkan musim penghujan. Saat hujan turun, warga membuat kolam untuk menampung air itu.

Atau jika habis, warga harus mengambil air dari sendang yang jaraknya 4 km dari desa. Saat Riyoto kecil, prosesi mengambil air itu sudah menjadi kebiasaan.

"Anak-anak kecil di sini juga dulu begitu, semua tugasnya ngangsu (ngambil air) dari sendang," ucapnya.

Harapan baru muncul saat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan kunjungan kerja ke desanya, 2017 lalu. Kepada Ganjar, warga berharap ada bantuan pembangunan saluran air bersih.

Setelah melalui proses, akhirnya air bersih itu sudah mengalir lancar ke rumah-rumah warga, melalui Bantuan Gubernur tahun 2017-2018.

"Alhamdulillah, sejak saya kecil, baru kali ini merasakan air sebanyak ini. Di sini memang sejak nenek moyang sampai sekarang kesulitan air bersih. Sekarang dengan adanya bantuan air ini, air sudah mengalir ke rumah-rumah kami," timpal Yono, 60, warga lainnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa bantuan pembangunan jaringan air bersih itu dilakukan untuk menyelesaikan program air bersih masyarakat Kutabawa. Sebab sejak sebelum merdeka, lokasi itu selalu langganan kekeringan.

"Di lokasi ini sebenarnya sudah sejak lama membutuhkan air bersih. Saat saya berkunjung ke sini, warga meminta. Kemudian saya minta masyarakat menghitung, memang cukup jauh sumber airnya, sekitar 18 km dari sini, tepatnya di kaki Gunung Slamet di wilayah Banyumas," kata Ganjar.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 5.3083 seconds (0.1#10.140)