Mahasiswa UGM Ini Buat Alat Pemisah Sampah Otomatis

Selasa, 09 Juli 2019 - 22:27 WIB
Mahasiswa UGM Ini Buat Alat Pemisah Sampah Otomatis
Mahasiswa UGM menunjukkan alat pemisah otomatis buatanya di kantor Humas dan Protokol UGM, Selasa (9/7/2019). FOTO/IST
A A A
SLEMAN - Tiga mahasiswa Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM berhasil membuat alat pemisah sampah otomatis yang diberinama Gemilpah (Gerakan memilah sampah) otomatis.

Alat ini memudahkan dalam membuang dan memilah sampah namun juga memaksimalkan proses pengelolaan sampah termasuk menjaga lingkungan dari pencemaran.

Tiga mahasiswa yang membuat Gemilpah itu yakni Faiz Miftakhur Rozaqi, Ma’ruf Hasan dan Isfan Chairuman Nasution.

Isfan Chairuman Nasution mengatakan, pembuatan Gemilpah ini berawal dari keprihatinan masih rendahnya masyarakat dalam mengelola dan memilah sampah dan hanya membuangnya begitu saja, sehingga menumpuk jadi satu di tempat pembuangan akhir.

Padahal sampah yang bercampur tersebut, bukan hanya akan menimbulkan bau namun juga permasalahan lainnya seperti penularan berbagai macam penyakit, penurunan kesuburan tanah dan pencemaran lingkungan.

“Dari kondisi itulah kami membuat Gemilpag ini sebagai tempat sampah yang bisa memisahkan sampah seusai jenisnya secara otomatis,” kata Isfan di UGM, Selasa (9/7/2019).

Isfan menjelaskan, prototipe Gemilpah ini berukuran 60x60x50 cm. Dalam satu wadah terdapat tiga tempat sampah berdasarkan jenis sampah yakni botol, gelas, serta peralatan makan seperti sendok, garpu, dan pisau. Selain itu juga dilengkapi dengan image processing yang akan membantu proses mengelompokan sampah secara spesifik. “Image processsing ini yang nantinya akan bekerja dalam pemilahan sampah,” paparnya.

Nantinya secara otomatis akan mengenali jenis-jenis sampah berdasarkan pola-pola gambar yang telah dihimpun komputer. Pola gambar akan diterjemahkan kedalam data alogaritma, selanjutnya memerintahkan untuk melakukan tindakan pemilahan sampah.

“Tempat sampah dibuat terhubung dengan plastik pelapis di bagian bawah sehingga memudahkan penyaluran ke tempat-tempat pengolahan. Dengan metode ini sampah bisa dikemas sesuai tujuan pengolahannya nantinya,” terangnya.

Faiz Miftakhur Rozaqi menambahkan mekanisme kerja alat dimulai ketika sampah masuk kamera akan langsung mengidentifikasi jenis sampah seusai
pola gambar. Kemudian menerjemahkan di bagian image processing dan memprosesnya dan memberikan respon untuk membuka salah satu jenis tutup sampah.

“Jadi komputer akan mendeteksi termasuk jenis sampah mana yang masuk, apakah botol, gelas, atau peralatan makan. Lalu, tutup Gemilpah akan membuka sesuai jenis sampahnya,” tambahnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9688 seconds (0.1#10.140)