Mahasiswa UGM Ubah Jahe Merah Jadi Obat Pencegah Penyakit Ginjal

Selasa, 09 Juli 2019 - 18:21 WIB
Mahasiswa UGM Ubah Jahe Merah Jadi Obat Pencegah Penyakit Ginjal
Mahasiswa UGM menujukkan obat penyakit ginjal dari jahe merah yang mereka buat di kantor humas dan protokol UGM, Selasa (9/7/2019). FOTO?SINDOnews/Priyo Setyawan
A A A
YOGYAKARTA - Tiga mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil membuat obat pencegah penyakit ginjal kronis dari jahe merah.Obat ini juga diklaim dapat mencegah resiko hipertensi bagi penderita ginjal kronis tersebut. Mereka mmberi nama obat cipatannya dengan ZAHA.

Ketiga mahasiswa ini adalah Nada Hanifah dan Yusuf Ahmad Farid (FKH angkatan 2016) serta Aida Humaira (Fakultan Farmasi angatan 2016).

Nada menjelaskan pengembangan ZAHA dilatarbelakangi dari keprihatinan mereka terhadap penderita penyakit ginjal kronis. Sebab penyakit yang timbul secara perlahan dan bersifat menahun tersebut bukan hanya membuat menurunnya fungsi ginjal, namun juga akan menyebabkan penyakit hipertensi.

Sehingga jika tidak disegera ditangani sejak dini dan mendapat pengobatan yang memadai akan menjadikan kerusakan pada ginjal itu.

“Karena itu kami mencoba mencari formula untuk mengobati penyakit ginjal kronis dari jahe merah,” kata Nada soal obat pembuatan obat penyakit ginjal kronis dari jahe merah di kantor Humas dan Protokol UGM, Selasa (9/7/2019).

Nada mengatakan, jahe merah merupakan tanaman herbal dan mudah ditemukan serta banyak dikonsumsi masyarakat. Jahe merah mengandung sejumlah senyawa seperti gingerol, shogaol, flavonoid serta aktivitas antioksidan yang tinggi dapat menghambat enzim penyebab vasokonstriksi dan menurunkan tekanan darah.

Di samping itu, kandungan antioksidan pada jahe merah juga menurunkan stress oksidatif sehingga menghambat kerusakan pada ginjal. Ekstrak jahe merah ini diformulasikan dengan teknologi nanoemulsi untuk meningkatkan solubilitas, stabilitas, serta efektivitas dari ekstrak jahe merah.

“Nanoemulsi ekstrak jahe yang bentuknya yang sangat kecil, tidak memberatkan kerja ginjal. Selain itu, jahe merah itu memiliki harga yang murah, melimpah, dan mudah dibudidayakan," paparnya.

Yusuf Ahmad Farid menambahkan meski obat ini belum dilakukan uji klinis, namun dari hasil penelitian dengan mengunakan model tikus, menunjukkan tingkat kerusakan ginjal yang terjadi pada tikus dapat dihambat serta penurunan tekanan darah yang signifikan dibandingkan kelompok perlakuan tanpa ZAHA.

“Kami berharap hasil penelitian yang mereka lakukan ini dapat dikembangkan lebih lanjut. Dengan begitu dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan penyakit ginjal kronis dengan faktor hipertensi,” harapnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.5995 seconds (0.1#10.140)