Soal Presiden AS Tak Kompeten, Inggris Minta Maaf
Victor Maulana,WASHINGTON - Inggris akan meminta maaf terkait insiden bocornya memo bocor Duta Besar Inggris untuk Amerika Serikat (AS), Kim Darroch. Dalam memo itu Kim menyebut presiden AS tak kompeten dalam memimpin.
Permohoanan maaaf ini akan dilakukan oleh Menteri Perdagangan Inggris, Liam Fox Donald Trump. Fox menuturkan, permintaan maaf itu akan disampaikan saat melakukan pertemuan dengan putri sekaligus penasihat Trump, yakni Ivanka Trump di Washington. Dia menggambarkan memo itu tidak etis.
"Saya akan meminta maaf karena fakta bahwa pegawai negeri kami atau unsur-unsur kelas politik kami tidak memenuhi harapan yang kami atau AS miliki tentang mereka, yang dalam kasus khusus ini telah terjerumus ke dalam yang paling luar biasa dan cara yang tidak bisa diterima," katanya. (Baca juga: Presiden AS Donald Trump Disebut Tidak Kompeten)
"Kebocoran berbahaya seperti ini tidak profesional, tidak etis, dan tidak patriotik dan sebenarnya dapat menyebabkan kerusakan pada hubungan yang karenanya dapat memengaruhi kepentingan keamanan kita yang lebih luas," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Senin (8/7).
Sebelumnya diwartakan, dalam memo tersebut Darroch menuturkan bahwa merasa tidak mungkin bagi Gedung Putih untuk pernah terlihat kompeten di bawah pimpinan Trump.
“Kami tidak benar-benar percaya bahwa administrasi ini akan menjadi jauh lebih normal, kurang disfungsional, kurang tidak terduga, lebih sedikit faksi yang digerakkan; kurang ceroboh dan tidak kompeten secara diplomatis,” tulis Darroch.
Dia lalu menggambarkan konflik yang tidak pernah berakhir di dalam pemerintahan Trump sebagai perkelahian dengan pisau. Darroch kemudian meramalkan bahwa karier Trump dapat berakhir dengan aib dan menyebut Trump mungkin berada di bawah pengaruh Rusia.
(nun)
- Trump Sebut Korut Akan Kehilangan Segalanya Jika Musuhi AS
- Dua Pesawat Bomber Amerika Berkeliaran di Dekat Taiwan
- Muhammad Masuk Daftar Nama Bayi Terpopuler di Amerika
- Lawan Iran, Amerika Siap Kerahkan 7.000 Tentara Tambahan
- Amerika Sebut Iran Bunuh 1.000 Demonstran Selama Kerusuhan
- AS Sahkan RUU Uighur untuk Terapkan Sanksi ke Pejabat China
- Anggota NATO Dipaksa Beli Senjata Amerika
- Rudal Iran Bidik 21 Pangkalan AS di Timur Tengah
- AS Dikritik karena Dorong Denmark Beli Jet F-35 Lebih Banyak
- Donald Trump Akui Pasukan AS di Suriah Hanya untuk Jaga Minyak
- Pelatih Karate Indonesia: Target Rifki Meleset
- Akhir Tahun, Mandiri Kartu Kredit Tawarkan Paket Khusus Aneka Destinasi Wisata
- Kota di India Sediakan Mantel untuk Sapi Saat Musim Dingin
- Menteri KKP Beri Solusi Soal Bantuan Modal Bagi Pembudidaya Ikan
- Turki Kembali Tegaskan Tidak Akan Lepas S-400 Rusia
- Saatnya Timnas Indonesia U-23 Berpesta di SEA Games
- Sambut Pengoperasian Bandara Banjarmasin, AP I Beri Santunan Rp310 Juta
- Jelang Aksi Demo, Polisi Hong Kong Sita Sepucuk Pistol
- Polisi Kejar Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa UMP
- Rodgers Effect dan Sensasi Vardy Bikin Leicester Garang