Purnomo Sempat Mundur, Ketua DPC PDIP Solo: Bukan Manuver Politik

SOLO - Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) menyatakan langkah Achmad Purnomo yang sempat mundur dari Bakal Calon Wali Kota bukan sebagai bentuk manuver politik. Alasan mundur karena Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19 dinilai sangat realistis.

“Sudah tua manuver politik buat apa? Karena Pak Pur merasa kondisi begini Pilkada, tidak realistis. Kira kira seperti itu pendapat pribadi beliau,” kata Rudy, Jumat (12/6/2020). Selain itu, Achmad Purnomo posisinya tidak mencalonkan diri. Tetapi dicalonkan oleh DPC PDIP Solo. Langkah Achmad Purnomo mengajukan pengunduran diri sah sah saja.(Baca juga : Tolak Achmad Purnomo Mundur, PDIP Solo Ingin Tegakkan Kewibawaan )

Namun, apakah partai memperkenankan atau tidak. “Kalau partai membolehkan, berarti kami harus proses baru lagi,” tegasnya. Daripada melakukan penjaringan ulang, maka sikap anak ranting, ranting, dan PAC PDIP di Solo yang menolak pengunduran diri Achmad Purnomo sudah benar. Sebab, Achmad Purnomo posisinya dicalonkan dan sebagai petugas partai harus taat dan patuh.

Sebagaimana diketahui, pengunduran diri Bakal Calon Wali Kota Solo Achmad Purnomo ditolak DPC PDIP Solo. Melalui rapat internal partai yang melibatkan pengurus ranting, pengurus anak cabang( PAC) dan pengurus PDIP Solo, mereka tetap sepakat mengajukan pasangan Achmad Purnomo-Teguh Prakosa ke DPP PDIP.

Sehingga Achmad Purnomo kembali bersaing dengan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dalam meraih rekomendasi DPP PDIP terkait calon yang akan diusung dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo, Desember 2020 mendatang.(Baca juga : Ada Gibran, Purnomo 'Terpaksa' Mundur, Peluang Rekomendasi Tipi s)