Air Rawa Pening Menurun, Sejumlah Nelayan Alih Profesi

Senin, 08 Juli 2019 - 17:00 WIB
Air Rawa Pening Menurun, Sejumlah Nelayan Alih Profesi
Aktivitas petugas Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana dalam pembersihan enceng gondok yang memenuhi Rawa Pening, di sekitar jembatan biru, Dermaga Sumurup, Desa Asinan, Kabupaten Semarang. Ilustrasi/SINDOnews/Ahmad Antoni
A A A
SEMARANG - Musim kemarau mengakibatkan debit air Rawa Pening di Kabupaten Semarang menurun hingga 60%. Akibatnya bibir danau alam itu berubah menjadi hamparan lahan basah.

Kondisi ini membuat sejumlah nelayan di Rawa Pening kehilangan mata pencaharian. Karena itu, mereka memilih beralih profesi menjadi petani dan menanami lahan basah dengan beberapa jenis tanaman pangan dan lainnya.

"Penurunan debit air Rawa Pening terjadi sejak dua bulan lalu. Saat ini tinggi permukaan air turun lebih dari satu meter sehingga bibir rawa berubah jadi lahan basah. Ketimbang tidak ada pekerjaan, sejumlah nelayan memanfaatkan lahan basah itu untuk pertanian," kata salah seorang nelayan Rawa Pening Sukarman (49).

Dia mengatakan, setiap musim kemarau tinggi permukaan air Rawa Pening bisa dipastikan menurun lantaran debit airnya berkurang. Pada musim kemarau tahun ini, diperkirakan penurun tinggi permukaan air Rawa Pening masih akan terjadi hingga September nanti.

"Diperkirakan, pada September nanti debit air menurun hingga 90 %. Kalau air rawa menyusut, jelas nelayan kehilangan mata pencaharian. Untuk itu, kami manfaatkan lahan Rawa Pening yang mengering untuk bercocok tanam," tandasnya.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7827 seconds (0.1#10.140)