Perempuan Paspampres AS Ini Asli Keturunan Indonesia

Minggu, 07 Juli 2019 - 22:36 WIB
Perempuan Paspampres AS Ini Asli Keturunan Indonesia
Alta Lauren Gunawan,30, wanita keturunan pria Indonesia yang jadi anggota tim Secret Sevice Amerika Serikat. FOTO/Alta Lauren Gunawan
A A A
WASHINGTON - Alta Lauren Gunawan,30, adalah sosok yang luar biasa. perempuan keturunan Indonesia ini bertugas sebagai anggota Secret Service atau dikenal sebagai pasukan pengamanan presiden (Paspampres) AS.

Ketika Presiden Donald Trump atau Wakil Presiden Mike Pence melakukan perjalanan, Alta akan menderu bersama timnya dengan sepeda motor seberat 1.100 pound untuk menjaga para pemimpin Amerika itu tetap aman.

Dia tercatat sebagai perwira perempuan pertama di unit Motorcade Division Secret Service Amerika Serikat yang beranggotakan 14 orang. Hebatnya lagi, Alta adalah perempuan pertama Asia-Amerika yang menjadi anggota tim tersebut.

"Ayah saya 100 persen orang Indonesia. Ibu saya segala macam blasteran. Menjadi blasteran itu luar biasa," katanya. "Saya bangga menjadi orang Amerika keturunan Asia."

Menurut Pew Research Center, populasi orang Asia di AS tumbuh lebih dari 8 juta orang, yakni dari 11,9 juta menjadi 20,4 juta antara tahun 2000 hingga 2015.

Kecintaan Alta terhadap sepeda motor dimulai ketika dia masih remaja. "Banyak teman saya punya satu, dan saya tidak ingin menjadi orang yang ditinggalkan," katanya. "Saya akhirnya membeli salah satu motor tua teman saya," ujarnya.

Dia mengatakan etnisitasnya tidak menciptakan rintangan. Menurutnya, menjadi seorang perempuan memang menimbulkan beberapa tantangan, terutama ketika datang untuk menangani sepeda motor yang dikeluarkan pemerintah.

Wanita bertinggi 5 kaki 4 inci ini merupakan mantan penduduk pusat Illinois. Dia mengendarai sepeda logam murni yang beratnya lebih dari tujuh kali beratnya sendiri.

“Menjadi wanita di bidang yang didominasi pria, itu pasti jauh lebih sulit. Anda ingin hidup sesuai dengan apa yang bisa mereka lakukan," katanya, seperti dikutip NBC News.

Sebelum mahir mengemudikan sepeda motor seberat itu, Alta menjalani kursus yang ketat termasuk pelatihan langsung selama dua minggu. Salah satu pelatihan yang dia jalani adalah mengendalikan laju sepeda motor melewati "kerucut" lalu lintas, menghindari rintangan dan melesat dengan kecepatan tinggi.

"Saya benar-benar bertarung dengan motor itu lebih dari yang saya inginkan," katanya. "Itu terus menjadi mental dan fisik yang tangguh. Saya tersapu habis setelah saya mengikuti kursus pelatihan."

Dia mengaku gagal lulus untuk pertama kali kurus pelatihan. Namun untuk yang kedua kallinya, dia berhasil menyelesaikan kursus.

“Saya memastikan terakhir kali saya lewati, saya mengambil (sepeda motor) dengan senyum setiap kali,” katanya. "Saya menjatuhkannya beberapa kali tetapi tidak sebanyak itu."

Alta menjadi garis pertahanan pertama bagi presiden AS, wakil presiden dan pejabat asing ketika mereka bepergian. "Ini benar-benar suatu kehormatan untuk bisa mengatakan Anda bisa menjaga presiden, tidak banyak orang yang bisa mengatakan itu, tetapi itu juga datang dengan banyak kekuatan dan tanggung jawab," ujarnya.

Namun, Alta mengatakan orang tidak menyadari betapa banyak ketegangan mental yang bisa terjadi pada pekerjaan itu. "Ketika kita melakukan iring-iringan, kita tidak hanya mencoba mengendarai sepeda, tetapi kita juga harus mengendarai di trotoar atau mengawasi pejalan kaki atau pengendara sepeda dan ancaman tidak dikenal yang tidak kita lihat," paparnya.

Daniel Chearney, wakil kepala Foreign Missions Branch (Cabang Misi Asing), mengaku bangga memiliki Alta di barisannya. "Etika kerja dan pengabdiannya mewujudkan apa artinya menjadi petugas divisi berseragam dengan Secret Sevice dan kita tidak bisa menunggu untuk melihat apa lagi yang bisa dia capai."

Alta berharap dia akan menjadi teladan bagi gadis-gadis muda. "Saya bangga menjadi panutan. Saya selalu ingin dapat memberi," imbuh dia. "Dengan saya memecahkan langit-langit kaca ini, saya dapat menunjukkan kepada gadis-gadis muda Anda dapat mencapai tujuan Anda dengan kerja keras dan dedikasi."
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0906 seconds (0.1#10.140)