Iriawan Janjikan Subsidi Klub Liga 1 Rp15 M, Liga 2 Rp5 M

Sabtu, 06 Juli 2019 - 12:59 WIB
Iriawan Janjikan Subsidi Klub Liga 1 Rp15 M, Liga 2 Rp5 M
Komjen Mochamad Iriawan di Po Hotel Semarang, Sabtu (6/7/2019). Foto/SINDOnews/Ahmad Antoni
A A A
SEMARANG - Komjen Mochamad Iriawan berkeinginan menciptakan level kompetisi sepak bola Indonesia yang lebih sehat, berkualitas dan transparan. Bahkan, Iriawan yang saat ini menjabat Sekretaris Utama (Sestama) Lemhanas itu menjanjikan akan memberikan subsidi kepada setiap klub peserta Liga 1 sebesar Rp15 miliar dan peserta Liga 2 Rp5 miliar dan Liga 3 Rp1 miliar dan pembinaan usia dini Rp2,5 miliar.

Janji tersebut disampaikan Iriawan saat menggelar diskusi dengan perwakilan manajemen klub dan Asprov Jateng di Po Hotel Semarang, Sabtu (6/7/2019).

Dengan subsidi sebesar itu, dia berharap klub-klub peserta dari semua kasta sepak bola di Indonesia bisa mengarungi kompetisi dengan format dan jadwal yang lebih tertata dibanding musim sebelumnya.

"Kami siap kucurkan subsidi untuk klub peserta Liga 1 Rp15 miliar, liga 2 Rp5 miliar. Duit dari mana? Kita cari sponsor, banyak yang mau," sebut pria yang akrab disapa Iwan Bule ini.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu memaparkan bahwa dulu sempat ada sponsor dari Qatar yang siap mengucurkan dana sekitar Rp800 miliar ke Liga. Ketika itu Liga akan bergulir dengan nama QnB League.

"Itu artinya apa? Sebenarnya banyak sponsor potensial yang masuk tinggal kita saja yang mengelolanya, Rp 15 miliar satu tim itu angka yang memungkinkan," tandasnya.

Sementara sejumlah klub liga di Jateng seperti PSIS Semarang, Persis Solo, PSS Sleman, Persibat Batang, Persik Kendal dan PSCS Cilacap menyambut positif wacana adanya subsidi untuk tim sepak bola. Mereka hanya meminta saat terpilih nanti hal itu bukan hanya jadi wacana.

General Manajer PSIS Semarang, Wahyu Liluk Winarto menyampaikan masukan kepada Iwa Bule.

"Sebelum melangkah lebih jauh, yang perlu diperbaiki di kompetisi saat ini adalah jadwal. Meski kelihatan sepele, tapi pengaruhnya besar jadwal yang berubah-ubah bisa menimbulkan kerugian besar bagi tim," ucap Liluk.

Dia berharap sebelum kompetisi usai, jadwal pertandingan untuk musim depan sudah ditetapkan. Dengan begitu timnya bisa mengatur program latihan. Memesan akomodasi away dan lain sebagainya. "Kemarin, seminggu sebelum laga jadwal kami diubah. Kita jadi bermain tiga kali dalam delapan hari," keluhnya.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0186 seconds (0.1#10.140)