Sekitar 1.200 Hektar Padi di Sukoharjo Puso Akibat Kekeringan

Senin, 01 Juli 2019 - 21:22 WIB
Sekitar 1.200 Hektar Padi di Sukoharjo Puso Akibat Kekeringan
Lahan padi di Kecamatan Bulu Sukoharjo yang mengalami kekeringan. FOTO/ISTIMEWA
A A A
SOLO - Sekitar 1.200 hektar lahan padi tadah hujan di Kabupaten Sukoharjo, puso akibat kekeringan. Padi usia tanam rata rata 30–90 hari tidak mendapatkan pasokan air sama sekali mulai memasuki kemarau pada masa tanam kedua tahun ini.

Lahan puso menyebar di empat kecamatan dan paling banyak di wilayah selatan yakni Bulu, Weru dan Nguter, juga sebagian lahan di Kecamatan Bendosari. “Musim kemarau kering menyebabkan kegagalan lahan padi tadah hujan, pasokan air berhenti total sejak memasuki musim kemarau,” kata Kapala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Netty Harjiyanti, Senin (1/7/2019).

Bahkan sumber air yang biasa digunakan petani untuk mengairi lahan dengan disel penyedot air juga mengering. Tanaman padi yang terlanjur ditanam akhirnya dipotong dan dimanfaatkan untuk pakan ternak. Pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada para petani pemilik lahan tadah hujan mengenai potensi kekeringan. Kepada mereka juga disarankan agar tidak menanam padi dan mengganti ke palawija seperti kedelai dan jagung.

Namun ada petani yang terlanjur menanam padi. Kerugian lahan puso ditaksir mencapai Rp4 miliar dan dimungkinkan kekeringan masih akan meluas. Dinas juga kesulitan mengganti kerugian dengan bantuan benih padi karena syaratnya harus segera tanam kembali. Sedangkan Kondisi lahan tidak memungkinkan ditanami padi. Total lahan tadah hujan di Sukoharjo yang terdata sebanyak 1.876 hektar. Rata rata lahan hanya bisa ditanami padi maksimal dua kali setahun.

Yakni pada saat musim penghujan saja karena pasokan irigasi hanya mengandalkan curah hujan dan bukan irigasi teknis. Menanam padi saat pergantian musim memang beresiko puso atau gagal panen meskipun hasil panen relatif berkualitas baik dan harga jualnya tinggi. Terlebih, tahun ini termasuk kemarau kering dengan curah hujan yang sangat sedikit.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.2280 seconds (0.1#10.140)