Kurangi Limbah Medis, Pemkot Semarang Sediakan Covid Swab Booth

Rabu, 10 Juni 2020 - 20:45 WIB
loading...
Kurangi Limbah Medis, Pemkot Semarang Sediakan Covid Swab Booth
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat meninjau bilik uji swab, Rabu (10/6/2020). Foto/Dok.Humas Pemkot Semarang
A A A
SEMARANG - Berbagai inovasi dilakukan Pemerintah Kota Semarang dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 . Salah satunya melalui di RSUD KRMT Wongsonegoro menyediakan bilik uji swab atau yang disebut Covid Swab Booth.

Saat ini Covid Swab Booth coba ditempatkan di kantor diklat Kota Semarang , yang telah berubah menjadi tempat karantina bagi penderita COVID-19 di Kota Semarang. Menurut Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi keberadaan swab booth ini akan sangat membantu petugas medis untuk lebih aman saat memeriksa banyak orang di tempat terbuka.

"Dengan adanya bilik tes swab seperti ini, harapannya mampu meningkatkan efisiensi pengujian, kenyamanan, serta keamanan petugas, juga pasien. Karena menggunakan bilik seperti ini dapat menghemat waktu pengambilan sample, serta mengurangi limbah medis," kata Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang ini, Rabu (10/6/2020).( )

Apabila bilik swab dapat berfungsi secara maksimal, kata Hendi, kemudian diperbanyak, maka bisa menghemat penggunaan APD, terutama yang biasanya digunakan untuk pengambilan sample saat melakukan test swab. Inovasi dalam pelayanan test COVID-19 tersebut dianggap penting. Sebab dengan masifnya test secara massal yang dilakukan di Kota Semarang, kebutuhan APD diagnosis COVID-19 pun juga meningkat.

"Semoga dapat berfungsi secara maksimal, dan ke depannya akan banyak tersedia Covid Swab Booth seperti ini di kota Semarang, sehingga kita dapat dengan cepat memetakan persebaran COVID-19 ini," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama RSUD KRMT Wongsonegoro, Susi Herawati optimistis swab booth mampu meningkatkan penanganan COVID-19 menjadi lebih baik. "Penyedia perawatan kesehatan tidak memerlukan peralatan pelindung pribadi karena mereka berdiri di dalam bilik dan mengambil sampel dari pasien yang menggunakan sarung tangan yang menonjol keluar,” katra Susi.

Susi menerangkan, terbatasnya Alat Pelindung Diri (APD) bagi para tenaga medis di rumah sakit, menjadi salah satu alasan menginisiasi bilik tes swab. Bilik ini merupakan bilik sampling COVID-19 untuk mengambil uji swab bagi masyarakat yang terduga terpapar virus corona, dan didesain khusus agar petugas pengambil sampel terlindungi dari paparan virus melalui droplet.

"Saat ini swab booth yang sudah ada ini juga digunakan untuk melayani masyarakat umum yang telah memenuhi persyaratan untuk dapat memanfaatkannya," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1795 seconds (0.1#10.140)