40 Eks Napiter di Jateng Bangkit Merintis Usaha

Jum'at, 28 Juni 2019 - 23:19 WIB
40 Eks Napiter di Jateng Bangkit Merintis Usaha
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo foto bersama dengan anggota Yayasan Gema Salam Jawa Tengah di Solo, Jumat (28/6/2019). FOTO/SINDOnews/Ary Wahyu Wibowo
A A A
SOLO - Sebanyak 40 mantan narapidana kasus terorisme (napiter) yang tergabung dalam Yayasan Gema Salam Jawa Tengah mulai bangkit merintis usaha di tengah masyarakat. Dukungan dan pembinaan diharapkan dapat membantu agar usaha mereka terus berkembang.

Ketua Yayasan Gema Salam, Joko Trihatmanto (Jack Harun) mengatakan, yayasan yang dibentuk diharapkan bisa menjadi wadah mantan napi kasus terorisme di Jawa Tengah. Program kerja yang dijalankan antara lain di bidang sosial dan ekonomi.

“Bidang sosial antara lain bagaimana membantu teman teman (eks napiter) kembali dan bersinergi dengan masyarakat dan kembali ke NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia),” kata Jack Harun saat acara peningkatan pemahaman wawasan kebangsaan dan silaturahmi dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Solo, Jumat (28/6/2019).

Sedangkan di bidang ekonomi adalah membantu perekonomian eks napiter agar bisa menjadi kepala keluarga yang bertanggungjawab sebagaimana dulu. Dalam pembinaan terhadap eks napiter agar kembali ke NKRI, dilakukan kerjasama degan Polres, Kodim, dan Korem. Sedangkan di bidang ekonomi, antara lain bekerjasama dengan Kementerian Sosial (Kemensos). Pihaknya berharap semakin banyak pihak yang dapat bersinergi dalam melakukan pembinaan sebagai solusi bagi yang telah kembali ke masyarakat.

Setelah selesai menjalani hukuman, diharapkan masyarakat juga tidak memberikan stigma negatif. Sebab di beberapa daerah, ada yang menjauhi, disingkirkan dan diasingkan.

“Mayoritas (eks napiter di Yayasan Gema Salam) telah memiliki usaha. Diharapkan ada pembinaan, pelatihan untuk ekonomi, serta penambahan modal agar usaha dapat lebih berkembang,” ungkapnya. Sebab usaha yang dijalankan kini baru sebatas untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Usaha yang dijalankan beragam antara lain bengkel, warung soto, laundry dan masih banyak lainnya. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengemukakan, Yayasan Gema Salam bisa dalam perjalanannya bisa menjadi contoh bagaimana berintegrasi ke masyarakat dan NKRI.

“Gema Salam bisa menjadi pioneer sebagai contoh yang lain,” urai Ganjar. Mereka memiliki kemauan untuk membangun diri, membangun keluarga, dan membangun masa depan yang lebih baik.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.0962 seconds (0.1#10.140)