Ganjar Minta Jamaah Haji Fokus Ibadah, Lupakan Perbedaan
Ahmad Antoni
SEMARANG - Sebanyak 253 orang petugas haji daerah provinsi/kabupaten/kota dan 93 ASN dilepas oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Grhadika Bhakti Praja, Jumat (28/6/2019). Pelepasan petugas haji daerah itu turut dihadiri Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen dan Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sri Puryono KS.
Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jateng Imam Masykur menyampaikan, 253 petugas haji daerah terdiri dari petugas pelayanan umum, pelayanan ibadah, dan pelayanan kesehatan. Mereka akan melayani sebanyak 30.244 calon jamaah haji asal Jateng.
"Petugas haji daerah sebagai TPHD (Tim Pemandu Haji Daerah) yang Insya Allah akan melayani jamaah kita sebanyak 253 orang, terdiri dari pelayanan umum 101 orang, pelayanan ibadah 102 orang dan pelayanan kesehatan 50 orang," kata Masykur.
Imam menambahkan, dari 30.244 calon jamaah haji asal Jateng, sebanyak 93 orang jamaah merupakan ASN di lingkungan Pemprov Jateng. Antara lain, enam orang dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, dua orang Dinas Arsip dan Perpustakaan, empat dari RSUD Margono Soekarjo.
"Yang paling banyak dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, sebanyak 35 orang," katanya.
Tahun ini, dari total kuota 231.000 jemaah haji Indonesia, sekitar 30.000 berasal dari Jateng dan terkumpul dalam Embarkasi Solo. Secara keseluruhan, jamaah yang ditampung dalam 96 kloter itu akan melalui dua fase, yakni fase pemberangkatan dan pemulangan.
Untuk fase pemberangkatan, akan ada dua gelombang. Gelombang pertama dilakukan pada 7 Juli 2019-19 Juli 2019, gelombang kedua 20 Juli-5 Agustus. Sementara untuk fase pemulangan, gelombang pertama melalui Jeddah, 7-19 Agustus 2019. Kedua melalui Madinah pada 30 Agustus-15 September 2019.
Ganjar Pranowo berharap, pada petugas maupun ASN bisa memberi contoh pada jemaah lain. "Di sana kan akan bertemu banyak orang. Karena kita orangnya kecil-kecil ya harus tertib, harus sabar tidak usah grusa-grusu (tergesa-gesa) agar khusyuk ibadahnya," kata Ganjar.
Jamaah haji dari Indonesia saat ini memang telah mendapatkan kuota tambahan usai Presiden Joko Widodo melakukan komunikasi dengan Raja Saudi Arabia. Namun, penambahan tersebut tidak mampu memotong secara signifikan waktu tunggu pemberangkatan ke Tanah Suci. Untuk itu, Ganjar meminta kepada para jamaah fokus beribadah dan mengesampingkan hal-hal yang bisa merusak nilai-nilai haji.
"Tidak perlu lagi menyuarakan perbedaan di Tanah Suci. Apalagi perbedaan politik, terlebih sudah ada putusan dari MK. Fokus ibadah saja. Semoga jadi haji mabrur," katanya.
(AMM)
- 12 Kabupaten Disapu Puting Beliung, Pemprov Siapkan Rp23 Miliar
- Saudi Bangun 60.000 Toilet Bertingkat di Mina untuk Haji 2020
- Menag Lobi Saudi Tetapkan Kuota Dasar Haji Indonesia 231.000 Orang
- Jawa Tengah Kembali Jadi Pemprov Informatif
- Pemprov Jateng Buka Lelang 11 Jabatan, Luar Kota Boleh Daftar
- Upah Mininum Provinsi Jateng 2020 Resmi Ditetapkan Rp1.742.000
- Pemprov Jateng Turunkan Tim Tangani Pencemaran Bengawan Solo
- Pemprov, Polda, Kejati Jateng Bentuk Tim Khusus Antikorupsi
- Kongres Sampah Target Lahirkan Sistematika Persampahan Hulu ke Hilir
- Gandeng ATR/BPN, Ganjar Bentuk Tim Penyelamat Aset Negara
- Pelatih Karate Indonesia: Target Rifki Meleset
- Akhir Tahun, Mandiri Kartu Kredit Tawarkan Paket Khusus Aneka Destinasi Wisata
- Kota di India Sediakan Mantel untuk Sapi Saat Musim Dingin
- Menteri KKP Beri Solusi Soal Bantuan Modal Bagi Pembudidaya Ikan
- Turki Kembali Tegaskan Tidak Akan Lepas S-400 Rusia
- Saatnya Timnas Indonesia U-23 Berpesta di SEA Games
- Sambut Pengoperasian Bandara Banjarmasin, AP I Beri Santunan Rp310 Juta
- Jelang Aksi Demo, Polisi Hong Kong Sita Sepucuk Pistol
- Polisi Kejar Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa UMP
- Rodgers Effect dan Sensasi Vardy Bikin Leicester Garang