Harga Anjlok, Peternak di Batang Tunda Panen Ayam

Jum'at, 28 Juni 2019 - 15:59 WIB
Harga Anjlok, Peternak di Batang Tunda Panen Ayam
Peternak di Kabupaten Batang menunda panen ayam lantaran harganya sedang anjlok. FOTO/iNews/EDDIE PRAYITNO
A A A
BATANG - Sejumlah peternak ayam di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang terpaksa menunda menjual ayam hidup menyusul anjloknya harga daging ayam. Peternak lebih memilih menambah biaya perawatan daripada menjual ayam dengan harga murah.

Seperti salah satu kandang di Desa Kalibalik, Kecamatan Banyuputih. Ayam yang sudah seharusnya dijual masih diternak di dalam kandang karena harga di pasaran masih rendah. Padahal usia ayam sudah siap dipanen yakni kisaran 30-35 hari.

Harga jual ayam pedaging saat panen di kandang ayam tidak sebanding dengan belanja anak ayam. Harga anak ayam yang baru menetas mencapai Rp7.900 per ekor. Namun harga jual setelah melalui proses pembesaran hingga satu bulan, hanya Rp6.000-Rp7.000 per kilogram. Harga tersebut tidak sebanding dengan biaya produksi, yakni belanja pakan, nutrisi, dan kebutuhan perawatan lainya.

Salah seorang peternak ayam, Suwignyo mengatakan, selama 10 tahun menjadi peternak dan pedagang ayam, baru kali ini harga ayam turun drastis dan tidak sebanding dengan biaya produksi. Karena itu, Suwigyo menunda menjualnya hingga melebihi usia panen.

"Kejadian ini berdampak pada penundaan panen hingga 3 hari dari masa panen yang semestinya. Risikonya menambah biaya pakan untuk 4.000-5.000 ekor tiap kandang," kata Suwignyo, Jumat (28/6/2019).

Sebagian besar peternak ayam pedaging di wilayah Kabupaten Batang memang tidak terlalu terpukul atas anjloknya harga. Sebab, penanggung jawab utama permodalan sebagian ditanggung perusahaan yang sudah taken kontrak. Namun demikian, peternak berharap pemerintah bisa menaikan harga jual ayam sehingga tidak membebankan peternak.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.4769 seconds (0.1#10.140)