Pasca Putusan MK, Ganjar Sebut Pentingnya Peran Oposisi

Jum'at, 28 Juni 2019 - 12:54 WIB
Pasca Putusan MK, Ganjar Sebut Pentingnya Peran Oposisi
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menilai peran oposisi sangat penting dalam pemerintahan. FOTO/Okezone
A A A
SEMARANG - Pidato Joko Widodo dan Prabowo Subianto pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) dinilai banyak tokoh sebagai akhir dari hiruk-pikuk Pilpres, termasuk salah satunya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Meski demikian, menurut politikus PDIP itu, peran kontrol politik harus tetap dilakukan, baik dari kalangan kritis maupun oposisi.

Untuk diketahui MK telah memutuskan menolak seluruh permohonan sengketa Pilpres yang diajukan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dengan keputusan tersebut, maka Joko Widodo dan Maruf Amin adalah presiden dan wakil presiden terpilih. Jokowi akan melanjutkan kepemimpinannya hingga 2024 mendatang.

Agar kehidupan berbangsa ini seimbang, maka harus ada yang mengambil peran sebagai kontrol politik. Menurut Ganjar, kontrol politik tersebut memiliki peran penting dalam rel memajukan bangsa ini. Peran tersebut seyogyanya tetap diambil oleh para intelektual maupun oposisi.

"Kritik-kritik menurut saya masih tetap penting. Teman-teman yang ingin melakukan kontrol-kontrol politik mau peran apapun, mau pakai label apapun kelompok kritis boleh kelompok oposisi tidak apa-apa. Dan itu akan menjadi baik untuk perbaikan Indonesia ke depan," kata Ganjar, Jumat (28/6/2019).

Perbaikan tersebut, menurut Ganjar, telah diawali dengan pidato dua tokoh sentral politik Tanah Air, Jokowi dan Prabowo. Meskipun dalam pidatonya usai pembacaan keputusan MK, Prabowo Subianto mengaku kecewa terhadap putusan itu.

"Saya sangat senang apa yang menjadi statement Pak Prabowo. Beliau menyampaikan dengan segala argumentasi, kecewa tapi terima. Menurut saya itu sikap kecewa yang manusiawi. Tapi secara konstitusional beliau menerima dan ini akan mendinginkan situasi," ujar dia.

Ganjar erharap agar pendukung dua tokoh tersebut berangkulan. Saling membuat narasi positif, dan tidak lagi memproduksi meme, video maupun tulisan yang bisa melukai salah satu pihak. Dia juga menggarisbawahi agar tidak menggunakan akun-akun anonim, karena akan membuka pintu laku yang tidak bertanggung jawab.

"Kita menyiapkan Indonesia yang jauh lebih baik. Kita mesti membuat narasi yang positif. Yang menang, kelompok pendukungnya Pak Jokowi tidak perlu menyakiti. Teman-teman dari 02 mesti harus bisa menerima. Narasinya tidak perlu saling meledek, tidak usah saling membuka luka lama. Sekarang kita dorong yang ke depan saja," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.7706 seconds (0.1#10.140)