Latihan Kedaruratan, Bandara Adisutjipto Sempat Ditutup 45 Menit

Kamis, 27 Juni 2019 - 08:15 WIB
Latihan Kedaruratan, Bandara Adisutjipto Sempat Ditutup 45 Menit
PT AP I Yogyakarta mengadakan latihan PKD Dirja di Bandara Adisutjipto, Rabu (26/6/2019). Foto/IST
A A A
SLEMAN - PT Angkasa Pura I (Persero) melaksanakan Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Dirgantara Raharja (Dirja) ke-103 di Bandara Adisutjipto, Rabu (26/6/2019) malam. Selain untuk meningkatkan Sistem Keamanan dan Keselamatan Penanggulangan Keadaan Darurat Penerbangan di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta, kegiatan ini juga sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki kekurangan yang ada.

Adanya kegiatan ini, telah diterbitkan NOTAM Nomor: B2892/19 NOTAMN, Runway Closed (penutupan landasan pacu) tanggal 26 Juni 2019 mulai pukul 20.00 sampai dengan 20.45 WIB.

PKD Dirja sendiri dimulai dari pukul 14.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB berlokasi di Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta. Pelatihan Simulasi terdiri dari serangkaian Pelatihan Simulasi, yaitu Fire Building Exercise (berlokasi di area Terminal A Kedatangan), Aircraft Accident Exercise (berlokasi di area airside), dan Security Exercise.

PKD ke-103 ini melibatkan sekitar 500 orang personel. Selain dari Angkasa Pura I, beberapa instansi juga terlibat dalam kegiatan ini, antara lain TNI AU Lanud Adisutjipto, Perum LPPNPI Cabang Pratama Adisutjipto, Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Yogyakarta, Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta, Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I, dan Stasiun Meteorologi Lanud Adisutjipto.

Direktur Operasi PT Angkasa Pura I (Persero) Wendo Asrul Rose menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan untuk melatih dan menguji kemampuan personel ketika terjadi keadaan darurat di bandara.

“Dalam kegiatan ini, fungsi koordinasi, komunikasi, komando, serta sinkronisasi antarunit dan instansi dilatih dan diuji sesuai dengan Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan), Dokumen Program Keamanan Bandar Udara (Airport Security Programme), serta Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku di bandara. Kegiatan kali ini sengaja dilakukan pada malam hari mengingat kejadian darurat dapat terjadi kapanpun,” jelasnya.

PKD ini juga merupakan pelatihan terpadu yang melibatkan seluruh instansi atau komunitas penerbangan dalam rangka menguji sistem dan prosedur baku atau standar masing-masing institusi dalam mengambil langkah dan tindakan pada Pengendalian dan Penanggulangan Keadaan Gawat Darurat Penerbangan.

General Menajer PT AP I Yogyakarta Agus Pandu Purnama menambahkan, keadaan darurat merupakan suatu kondisi yang terjadi di luar kendali yang dapat membahayakan manusia, instalasi, peralatan, dan lingkungan di wilayah kerja bersama. Sehingga melalui simulasi ini diharapkan seluruh unsur dan instansi yang terlibat dapat memiliki kesiapan dan kesigapan yang lebih matang dan kelalaian dalam pelaksanaan tugas masing-masing dapat diminimalisir.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.2012 seconds (0.1#10.140)