Tak Berizin dan Ricuh, Satpol PP Panggil Panitia Bagi-Bagi Ayam Gratis

Rabu, 26 Juni 2019 - 20:35 WIB
Tak Berizin dan Ricuh, Satpol PP Panggil Panitia Bagi-Bagi Ayam Gratis
Satpol PP Yogyakarta akan memanggil panitia pembagian ayam yang berakhir ricuh lantaran tidak berizin. Foto/iNews.id/Kuntadi
A A A
YOGYAKARTA - Panitia pembagian ayam gratis di depan Balai Kota Yogyakarta akan dipanggil Satpol PP menyusul terjadinya kericuhan warga. Bagi-bagi ayam itu ternyata tidak berizin.

Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Yogyakarta, Ricardo Putro Mukti Wibowo mengatakan, petugas Satpol PP kesulitan menangani aksi tersebut karena tidak ada koordinasi dari pihak panita. "Kami akan panggil panitia karena sebelumnya tidak ada pengajuan izin," katanya, Rabu (26/6/2019).

Kericuhan dalam aksi bagi-bagi ayam gratis yang digelar Asosiasi Peternak Ayam Yogyakarta (Apayo) di depan Balai Kota akibat banyaknya warga. Mereka takut tidak kebagian, sehingga terlibat aksi saling dorong.

Dalam pembagian ayam gratis itu, pihak Apayo mendistribusikan sebanyak 1.750 ekor ayam yang dibagikan cuma-cuma. Sedianya pembagian ayam dilakukan dengan menggunakan mobil bak terbuka. Namun warga terlanjur berdesakan untuk mendapatkan ayam.

Tidak lebih dari satu jam, 1.750 ekor ayam gratis ludes diserbu warga. Tiap warga hanya boleh mendapatkan satu ekor ayam. Kupon yang menjadi dasar untuk mengambil ayam dibagikan dengan cara disebar. Sebelumnya tidak ada informasi mekanisme pembagian ayam ini. Pembagian kupon ayam gratis itu sudah tersebar luas di masyarakat melalui media sosial.

"Di Balai Kota kita bagikan sekitar 1.500 ekor ayam, ini bentuk kritik kepada pemerintah yang gagal menstabilkan harga ayam," kata Ketua Apayo, Hari Wiboyo.

Menurut dia, pemerintah sebenarnya sudah menetapkan harga pokok produksi (HPP) sebesar Rp18.750 per kg. Tapi kenyataannya harga jual ayam hanya berkisar antara Rp7.000-8.000. Sedangkan harga ayam di pasaran sudah mencapai Rp25.000-28.000 per ekor. "Ini siapa yang bermain, harga di pasar masih mahal," katanya.

Hari mengatakan, peternak ingin ada langkah dari pemerintah untuk menstabilkan harga. Saat ini disparitas harga cukup tingi antara harga di peternak dengan pedagang di pasar. "Peternak sekarang banyak yang rugi dan terancam bangkrut," ujarnya.

Berbeda dengan suasana bagi-bagi ayam gratis di Balai Kota, pembagian ayam di depan Balai Pamungkas atau timur Stadion Kridosono berjalan tertib. Warga yang antre menggunakan helm sebagai dasar urutan pengambilan. Tak pelak, ratusan helm pun terjejer rapi, sedangkan pemiliknya berteduh.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 4.4743 seconds (0.1#10.140)