Jenderal Ini Ditembak Mati oleh Pengawalnya Sendiri

Senin, 24 Juni 2019 - 11:38 WIB
Jenderal Ini Ditembak Mati oleh Pengawalnya Sendiri
Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed bicara di stasiun televisi setelah upaya kudeta di Amhara digagalkan. Foto/REUTERS
A A A
BAHIR DAR - Upaya kudeta terjadi di negara bagian Amhara, Ethiopia. Namun usaha menggulingkan pemerintahan yang sah ini berakhir dengan kegagalan. Sebanyak empat orang, termasuk jenderal, presiden negara bagian dan pejabat penting lainnya tewas ditembak.

Amhara merupakan negara bagian yang penting di Ethiopia. Percobaan kudeta dimulai sejak Sabtu malam di Ibu Kota Negara Bagian Ahmara, Bahir Dar.

Kantor Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mengonfirmasi bahwa Kepala Staf Angkatan Darat Ethiopia, Jenderal Seare Mekonnen, ditembak mati pengawalnya. Sang jenderal dilaporkan berada di wilayah itu untuk mencegah serangan kudeta.

Selain Jenderal Mekonnen, korban tewas lainnya adalah presiden negara bagian setempat Ambachew Mekonnen dan Penasihat Kantor Pemerintah Daerah Amhara, Ezez Wassie, dan pensiunan Mayor Jenderal Gezai Abera.

Juru bicara Perdana Menteri (PM) Ethiopia, Billene Seyoum, menambahkan Jenderal Seare sedang mengoordinasikan tanggapan terhadap serangan di Amhara ketika dia terbunuh.

PM Abiy menyalahkan percobaan kudeta terhadap Brigadir Jenderal Asaminew Tsige dan tokoh lainnya. Tsige menjabat sebagai kepala Biro Perdamaian dan Keamanan pemerintah daerah setelah diberi amnesti dan dibebaskan dari penjara tahun lalu.

Situasi di Amhara—yang terletak di bagian barat laut Ethiopia dan merupakan salah satu dari sembilan negara bagian di negara itu—kini berada di bawah kendali penuh Pemerintah Federal.

"Perdana Menteri menyampaikan simpati dan belasungkawa terdalamnya kepada keluarga dan teman-teman korban," kata Seyoum, seperti dikutip CNN, Senin (24/6/2019).

Mengenakan seragam militer, PM Abiy meyakinkan publik selama konferensi pers di stasiun televisi bahwa kudeta yang gagal tidak dilakukan oleh kelompok etnis mana pun, tetapi oleh individu yang bermotivasi buruk.

"Semua orang Ethiopia, baik yang bersenjata maupun yang tidak bersenjata untuk mendukung pemerintah dan memberikan informasi untuk membela persatuan negara kita," katanya.

"Upaya serupa dilakukan tahun lalu pada Juni tetapi kami berhasil mengatasinya," imbuh PM Abiy mengacu pada serangan granat pada sebuah demonstrasi yang ia hadiri pada 2018.

Pada hari Sabtu, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Addis Ababa mengeluarkan peringatan keamanan yang mengatakan pihaknya mengetahui adanya tembakan di ibu kota, serta kekerasan di dan sekitar Bahir Dar.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9721 seconds (0.1#10.140)