PKB Berharap Posisi Menterinya Tak Digeser

Senin, 24 Juni 2019 - 09:51 WIB
PKB Berharap Posisi Menterinya Tak Digeser
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar saat menghadiri Halal Bihalal DPW PKB Jabar, Minggu (23/6/2019). Foto/SINDOnews/Agung Bakti Sarasa
A A A
JAKARTA - PKB tetap berkomitmen mengawal pemerintahan Jokowi-Maruf setelah Mahkamah Konstitusi (MK) menetapkan pasangan capres-cawapres terpilih tersebut sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Komitmen tersebut disampaikan Ketua Umum (Ketum) PKB Muhaimin Iskandar dari saat menghadiri kegiatan Halal Bihalal yang digelar Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Jawa Barat di Kantor DPW PKB Jabar, Jalan KH Ahmad, Kota Bandung, Minggu (23/5/2019).

Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Cak Imin itu mengatakan dengan dukungan 58 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), PKB sudah menyiapkan tiga strategi dalam mengawal jalannya pemerintahan Jokowi-Maruf ke depan.

"Pertama, melakukan penguatan di parlemen lalu melahirkan undang-undang sebanyak-banyaknya untuk mempercepat pembangunan dan menjaga situasi politik ekonomi tetap kondusif," sebut Cak Imin.

Untuk memaksimalkan kinerja kader partainya mengawal pemerintahan Jokowi-Maruf, lanjut Cak Imin, pihaknya akan memberikan masukan sebanyak-banyaknya kepada Jokowi, agar kader-kader PKB, termasuk kader PKB Jabar bisa menempati posisi menteri. "Kita akan memberi masukan sebanyak banyaknya, kita serahkan ke presiden," ucap Cak Imin.

Meski begitu, Cak Imin berharap, tiga kadernya yang kini menjabat menteri di Kabinet Indonesia Kerja tetap dipertahankan. Dirinya tidak menghendaki posisi ketiga jabatan menteri tersebut digeser untuk ditempati kader dari partai lain.

Diketahui, tiga jabatan menteri di Kabinet Indonesia Kerja kini ditempati kader PKB, yakni Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri, dan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo.

"Semoga tidak terjadi (jabatan menteri digeser untuk kader partai lain). Moga-moga masih PKB," katanya.

Disinggung jabatan menteri lainnya yang diincar PKB, Cak Imin mengaku masih merahasiakannya termasuk nama-nama kandidat menteri dari PKB. "Kalau incaran (jabatan menteri), masih rahasia," ungkapnya.

Terlebih, menurut Cak Imin, hingga kini belum ada pembicaraan antara PKB dengan Jokowi yang mengarah pada penentuan posisi kadernya di Kabinet Indonesia Kerja jilid dua. "Belum ada pembicaraan. Presiden bilang akan ada waktu khusus untuk semua stakeholder pendukung Pak Jokowi diajak diskusi," jelasnya.

Disinggung mengenai dukungan kader PKB Jabar yang mendorong dirinya melanjutkan kepemimpinan di PKB. Cak Imin mengisyaratkan bahwa dirinya siap memimpin kembali PKB.

"Terima kasih. Saya akan pertimbangkan bagaimana cara itu, harapan itu, agar memuaskan. Insya Allah (siap)," tandasnya.

Sementara itu, Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda menyatakan, pihaknya menyambut baik peluang yang diberikan Cak Imin bagi kader PKB Jabar untuk menempati jabatan menteri. Meski begitu, pihaknya menyerahkan sepenuhnya keputusan kader yang akan ditunjuk menjadi calon menteri kepada Cak Imin

"Itu kewenangan ketum, kita sudah bisa naik (raihan suara) juga sudah disyukuri," ujarnya.

Huda bersyukur raihan suara PKB di Jabar naik signifikan. Menurut dia, besarnya dukungan masyarakat Jabar terhadap PKB tak lepas dari kepemimpinan Cak Imin. Oleh karenanya, kata Huda, kader PKB Jabar mendorong Cak Imin kembali memimpin PKB.

Lebih jauh Huda mengatakan, DPW PKB Jabar akan terus melakukan penguatan partai terutama menarik dukungan kalangan milenial sebanyak-banyaknya lewat gerakan milenial demi menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

"Pemilu 2024 itu miliknya milenial. Karena itu, PKB hari ini bekerja untuk tahun 2024 akan menjadi bagian dari gerakan milenial karena mereka yang akan menentukan masa depan, baik presiden wakil presiden maupun DPR," pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1705 seconds (0.1#10.140)