Penyair Kendal Setia Naka Andrian Juara Penulisan Puisi Jateng

Minggu, 23 Juni 2019 - 23:19 WIB
Penyair Kendal Setia Naka Andrian Juara Penulisan Puisi Jateng
Sastrawan muda pemenang Festival Sastra Jawa Tengah 2019 maju ke panggung untuk menerima penghargaan dari Dikbud Jawa Tengah. FOTO/IST
A A A
SEMARANG - Para sastrawan muda membuktikan kualitasnya dalam Festival Sastra Jawa Tengah 2019 yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. Karya-karya para pemenang berhasil memikat dewan juri hingga menorehkan harapan besar pada perkembangan kesusasteraan Jawa Tengah di masa depan.

Festival sastra tersebut membuka empat cabang perlombaan; penulisan cerita pendek, penulisan puisi, penulisan lakon dan pembacaan puisi dengan keikutsertaan 327 sastrawan muda. Rinciannya tangkai baca puisi 80 peserta, penulisan puisi 110 peserta, penulisan cerpen 105 peserta, dan penulisan lakon 32 peserta. Bahkan untuk tangkai pembacaan puisi panitia mesti melakukan seleksi karena tingginya peminat.

Untuk tangkai penulisan cerpen, juara 1 diraih Galih Pandu Adi dari Rembang, juara 2 diraih Umi Salamah dari Kebumen dan juara 3 diraih Panji Sukma Herasih dari Sukoharjo. Untuk penulisan puisi keluar sebagai juara 1 adalah penyair asal Kendal, Setia Naka Andrian. Juara 2 Ahmad Musabbih dari Tegal, dan juara 3 penyair asal Kudis, Aditya Galih Erlangga.

Sementara penulisan lakon Idham Ardi Nurcahyo asal Karanganyar yang menjadi juara 1. Untuk cabang lomba ini dewan juri tidak menemukan karya untuk dijadikan juara 2 dan 3 tapi langsung ke juara harapan 1 yang diperoleh Ajeng Ratnasari dari Semarang. Juara harapan 2 diraih Muhammad Abduh dari Kebumen dan I Gusti Dwi Putra dari Tegal sebagai juara harapan 3.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah Jumeri memberi apresiasi tinggi pada penyelenggaran yang tegas dalam menetapkan standar kualitas. Ia memastikan ajang yang sama digelar tahun depan.

"Kita sering terlupa hanya mengurus sektor pendidikan dan melupakan sektor kebudayaan. Padahal itulah karakteristik kita, manusia yang berbudaya. Untuk itu festival sastra ini akan kita adakan setiap tahun," katanya di sela-sela pengumuman pemenang, Sabtu (22/6/2019) malam.

Namun demikian para dewan juri tak kurang menyelipkan sejumlah catatan. Menurut Sastrawan Triyanto Triwikromo, wawasan peserta harus diperluas agar tidak terkungkung dalam jebakan tema. Dengan tema "Jawa Tengah Rumahku", menurutnya, banyak peserta penulisan puisi, cerpen, dan lakon yang terjebak pada penunjukan nama tempat, bahkan slogan daerah.

Padahal karya sastrawan besar dari Jawa Tengah seperti NH Dini maupun Ahmad Tohari bisa jadi rujukan bagaimana mengeksplorasi keluasan budaya provinsi di tengah Pulau Jawa ini.

"Upaya yang kita lakukan untuk menghidupi sastra tidak akan pernah cukup. Namun setidaknya keistiqomahan padanya yang membuat dunia sastra di Jawa Tengah terus berkembang," katanya.

Pada lomba baca puisi yang digelar Sabtu (22/6/2019) siang hingga sore melahirkan juara pertama yakni Didik Supriadi dari Kudus. Sedangkan juara kedua Iis Islamiyyah dari Rembang dan juara tiga Khanif Ramadhani Temanggung.

Selain festival sastra, Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah yang menggandeng Anantaka Cultural Trust juga bakal menyelenggarakan festival teater pada September mendatang. Kebudayaan memang jadi jalan penting untuk pengembangan sumberdaya manusia yang saat ini jadi fokus pemerintahan yang dipimpin Ganjar Pranowo.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9846 seconds (0.1#10.140)