Menpar Sebut Salako Lengkapi Destinasi Wisata Joglosemar

Minggu, 23 Juni 2019 - 05:33 WIB
Menpar Sebut Salako Lengkapi Destinasi Wisata Joglosemar
Saloka Theme Park yang berada di Tuntang, Kabupaten Semarang melengkapi destinasi wisata di Joglosemar. FOTO/IST
A A A
SEMARANG - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyebut Saloka Theme Park yang berada di Tuntang, Kabupaten Semarang merupakan wahana atraksi yang melengkapi destinasi wisata di kawasan Joglo Semarang (Jogja, Solo, Semarang). Destinasi wisata baru ini diyakini bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk menarik wisatawan serta akan membuat mereka tinggal lebih lama di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

"Saya membangun (pariwisata) Jawa Tengah dan Yogyakarta menjadi satu, konsepnya Joglosemar. Saya, sebagai Menpar sangat diuntungkan dengan adanya Saloka ini karena bisa melengkapi destinasi wisata di Joglosemar," katanya kepada wartawan di Saloka Theme Park, Tuntang, Kabupaten Semarang, Sabtu (22/6/2019) petang.

Menurut Menpar, sekarang wisatawan tinggal di Yogyakarta, Semarang, dan Solo tidak lama, hanya sekitar dua hari. Ini terjadi karena destinasi wisata atraksinya kurang.

"Masyarakat membutuhkan destinasi wisata seperti Saloka. Sehingga saya menyakini untuk masalah pasar domestik tidak ada masalah dan Saloka bisa menarik banyak wisatawan," ujarnya.

Hanya, kata Menpar, adalah masalah yang mungkin perlu dikaji, yakni soal tarif. Sebagaimana diketahui, tarif Saloka untuk hari libur Rp150.000 dan hari bisa Rp120.000.

"Kalau saya jujur, masalahnya ada ditarif. Tadi saya sudah memberi masukan agar tidak terlalu mahal. Kalau pemikiran saya, tarif yang terjangkau Rp100.000," katanya.

Sebagai kompensasinya, lanjut Menpar, Saloka bisa membuka usaha lainnya di kompleks destinasi wisata ini. "Contoh kuliner. Angkanya tidak kecil. Tumbuhnya besar dan untungnya juga besar," tuturnya.

Dia menyatakan, pada ekonomi kreatif, kuliner merupakan usaha nomor satu. Sekitar 42% ekonomi kreatif berada pada kuliner. Sedangkan nomor duanya di fashion, yakni sekitar 20% dan ketiganya kerajinan tangan, sekitar 15%.

"Poin saya, saya lebih senang wisatawan datang lebih banyak. Tentunya ini tercapai dengan tarif yang terjangkau," ucapnya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9745 seconds (0.1#10.140)