Arus Bawah PDIP Tetap Inginkan Megawati Jadi Ketum

Jum'at, 21 Juni 2019 - 22:45 WIB
Arus Bawah PDIP Tetap Inginkan Megawati Jadi Ketum
Sekretaris Jendral DPP PDIP Hasto Kristiyanto usai membuka Rakerda PDIP DIY di Yogyakarta. FOTO/IST
A A A
YOGYAKARTA - Posisi Megawati sebagai ketua umum PDIP belum tergoyahkan. Suara arus bawah mulai dari anak ranting, ranting, hingga daerah masih menginginkan Megawati memimpin partai banteng moncong putih ini.

Sekretaris Jendral DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, sosok Megawati hingga saat ini masih sangat dibutuhkan terutama sebagai konsekuensi kemenangan di pemilu legislatif maupun pemilihan presiden. Dengan kondisi ini arus bawah masih butuh sosok puteri bung Karno tersebut.

"Secara aklamasi dalam rakerda seluruh ketua pengurus anak cabang mengusulkan Megawati untuk dicalonkan kembali sekaligus dikukuhkan sebagai ketua umum dalam kongres mendatang," ungkapnya usai mengikuti Rakerda PDI Perjuangan DIY, di Yogyakarta, Jumat (21/6/2019).

Dijelaskanya, Rakerda merupakan tindak lanjut Rakernas yang barus saja dilangsungkan di Jakarta. Meskipun masih menginginkan Megawati, Hasto mengklaim PDIP bukan partai yang miskin kader.

"PDIP tidak pernah kekurangan stok pemimpin. Regenerasi sudah built-in di tubuh partai. Tapi di tingkat nasional, sosok Megawati masih tetap diperlukan," tandasnya.

Dilanjutkannya, pada kongres tahun 2015 lalu, Megawati sudah memberikan kewenangan untuk mengusulkan ketua umum yang baru. Namun dinamika politik maupun arus bawah pun masih menempatkan Megawati sebagai sentra kekuatan politik untuk memimpin PDI Perjuangan.

"Kami sangat mengapresiasi, di tengah munculnya banyak hoaks dan fitnah PDI Perjuangan masih dipercaya memenangi pemilu legislatif dan pemilihan presiden. Bahkan dua kali berturut-turut untuk Jokowi sebagai presiden. Serta penambahan kursi untuk legislatif di DIY, dan menginginkan Ibu Megawati menjadi Ketum," tegasnya.

Sementara, Ketua DPD PDI Perjuangan DIY, Bambang Praswanto mengemukakan, selain sebagai konsolidasi untuk kongres mendatang, Rakerda dimaksudkan pula sebagai persiapan untuk Konfercab dan Konferda. "Kami memberi waktu dua hari, Sabtu dan Minggu ini, sehingga pada Minggu semuanya sudah siap," katanya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2297 seconds (0.1#10.140)