Penahanan Purnawirawan TNI Bisa Timbulkan Dendam Sejarah

Jum'at, 21 Juni 2019 - 19:37 WIB
Penahanan Purnawirawan TNI Bisa Timbulkan Dendam Sejarah
akil Ketua DPR Koordinator Politik dan Keamanan (Korpolkam), Fadli Zon mengkritisi penahanan sejumlah purnawirawan TNI oleh Polri karena tuduhan makar. Foto/SINDOphoto
A A A
JAKARTA - Penahanan sejumlah purnawirawan TNI oleh Polri karena tuduhan makar dikirtisi sejumlah pihak. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan dendam sejarah saat rezim berganti nanti meskipun penahanannya ditangguhkan.

“Jadi ini dicari-cari aja orang yang vokal, dicari-cari, dikorek-korek kesalahannya supaya bagian dari pembungkaman terhadap suara-suara kritis di saat-saat tertentu. Saya kira ini membahayakan demokrasi karena, pembungkaman-pembungkaman semacam ini bisa berulang,” ujar Wakil Ketua DPR Koordinator Politik dan Keamanan (Korpolkam), Fadli Zon di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (21/6/2019).

Karena itu, menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu, jika nanti rezim berganti, kejadian di rezim saat ini bisa menimbulkan dendam sejarah dan juga menimbulkan luka institusi. Terlebih, Mayjen TNI (Purn) Soenarko merupakan mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus beserta purnawiranan TNI lainnya seperti Mayjen Purn Kivlan Zen telah berjuang bagi negara justru diperlakukan semena-mena.

“Kalau rezim berganti entah kapan, ini menimbulkan dendam sejarah dan juga menimbulkan luka institusi,” tandas Fadli.

Menurut Fadli, itu merupakan tindakan yang tidak adil bagi para punawirawan TNI karena bagaimanapun mereka telah berjasa bagi bangsa dan negara.

“Saya kira itu tidak adil ya. Itu juga akan memberikan luka terhadap institusi TNI meskipun mereka sudah purna,” tandasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.2711 seconds (0.1#10.140)