Iran Tembak Pesawat Mata-mata AS

Kamis, 20 Juni 2019 - 13:52 WIB
Iran Tembak Pesawat Mata-mata AS
pesawat nirawak mata-mata Amerika Serikat, RQ-4 Global Hawk. Foto/Northrop Grumman
A A A
TEHERAN - Hubungan antara Iran dan Amerika Serikat (AS) makin memanas. Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran telah menembak jatuh sebuah pesawat nirawak mata-mata AS di provinsi Hormozgan selatan. IRGC mengonfirmasi penembakan itu dalam situs beritanya, Sepah News, pada hari Kamis (20/6/2019).

"Itu ditembak jatuh ketika memasuki wilayah udara Iran di dekat distrik Kouhmobarak di selatan," bunyi laporan tersebut.

Kantor berita IRNA yang dikelola pemerintah Iran mengutip IRGC, mengidentifikasi pesawat tanpa awak itu sebagai RQ-4 Global Hawk.

Sementara itu, juru bicara Komando Pusat (CENTCOM) AS, Kapten Bill Urban, menolak berkomentar ketika ditanya apakah pesawat tak berawak Amerika ditembak jatuh oleh IRGC Iran.

Namun, tak berselang lama dia mengatakan kepada The Associated Press; "Tidak ada pesawat tanpa awak di wilayah Iran."

Penembakan pesawat nirawak yang diklaim IRGC Iran itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Teheran dan Washington. Ketegangan memanas sejak tahun lalu, ketika Presiden Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 antara Teheran dan negara-negara kekuatan dunia. Sejak "mengkhianati" kesepakatan multinasional itu, AS menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran yang sempat dicabut.

Ketegangan kian memanas dalam beberapa hari terakhir setelah dua kapal tanker minyak asing diserang di dekat Selat Hormuz.

AS dan sekutu regionalnya; Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), telah menyalahkan Teheran dalam serangan kapal tanker minyak tersebut. Namun, rezim para Mullah membantahnya.

Sementara itu, juru bicara Komando Pusat (CENTCOM) AS, Kapten Bill Urban, menolak berkomentar ketika ditanya apakah pesawat tak berawak Amerika ditembak jatuh oleh IRGC Iran.

Namun, tak berselang lama dia mengatakan kepada The Associated Press; "Tidak ada pesawat tanpa awak di wilayah Iran."

Penembakan pesawat nirawak yang diklaim IRGC Iran itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Teheran dan Washington. Ketegangan memanas sejak tahun lalu, ketika Presiden Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 antara Teheran dan negara-negara kekuatan dunia. Sejak "mengkhianati" kesepakatan multinasional itu, AS menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran yang sempat dicabut.

Ketegangan kian memanas dalam beberapa hari terakhir setelah dua kapal tanker minyak asing diserang di dekat Selat Hormuz.

AS dan sekutu regionalnya; Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), telah menyalahkan Teheran dalam serangan kapal tanker minyak tersebut. Namun, rezim para Mullah membantahnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0932 seconds (0.1#10.140)