Keroyok Polisi Berpangkat Kombes, 4 Warga Semarang Dibui

Rabu, 19 Juni 2019 - 18:07 WIB
Keroyok Polisi Berpangkat Kombes, 4 Warga Semarang Dibui
Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro Hartono saat diwawancarai awak media pada gelar perkara kasus pengeroyokan anggota polri di Mapolres, Rabu (19/6/2019). Foto/IST
A A A
SALATIGA - Jajaran Satreskrim Polres Salatiga menangkap empat lelaki pelaku pengeroyokan Kombes Pol Yoyok S Nurcahyo yang bertugas di Mabes Polri. Kini mereka mendekam di ruang tahanan Polres Salatiga untuk kepentingan proses hukum lebih lanjut.

Mereka adalah Muslih alias Kondom (29) warga RT 02 RW 06 Bantaran Desa/Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang; Agus Darwanto alias Budi Celeng (34) warga Nyamat, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang; Jumadi (41) warga Sendang RT 05 RW 02, Bringin, Kabupaten Semarang dan Agus Purwanto alias Deglok warga Kerap RT 01/RW 09, Kelurahan Panjang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Kapolres Salatiga AKBP Gatot Hendro Hartono menjelaskan, peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada 5 Juni 2019 malam di Jalan Patimura, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo, Salatiga.

Kejadian berawal ketika korban Yoyok S Nurcahyo (58) warga RT 02 RW 06, Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan hendak mudik ke kampung halaman di daerah Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.

"Saat berada di SPBU Patimura, mobil korban dihentikan oleh para pelaku dengan alasan mobil menyerempet salah satu pelaku. Selanjutnya para tersangka yang dalam kondisi mabuk, memukuli korban," kata Kapolres saat gelar perkara kasus ini di Mapolres Salatiga, Rabu (19/6/2019).

Menurut Kapolres, para dijerat dengan pasal 170 KUHAPidana. Mereka terancam hukuman maksimal 5 tahun penjara. “Soal korban kebetulan anggota polri pangkatnya persisnya saya tidak tahu, tetapi menyangkut kasus apapun akan kami proses begitu ada laporan masuk," tandasnya.

Sementara itu, Agus Darwanto alias Budi Celeng mengaku, sebelum kejadian dia merasa seorang temannya terlindas kendaraan korban saat melintas di Jalan Patimura Salatiga tepatnya menuju arah SPBU.

“Awalnya terjadi dorong mendorong dengan korban. Kemudian berujung pemukulan. Saat itu kami semua sedang mabuk,” ujarnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.2724 seconds (0.1#10.140)