Sri Sultan Nikmati Uji Coba Pedestrian Malioboro dengan Jalan Kaki

YOGYAKARTA - Jalan Malioboro mulai hari ini diuji coba menjadi jalur pedestrian. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X meminta kekosongan ruang di jalan diisi dengan kegiatan seni dan budaya agar jantung kota Yogyakarta ini ramai.

"Ini sudah baik. Namun ke depan perlu diisi dengan seni dan budaya," kata Sultan saat berjalan jalan mencoba lengangnya Jalan Malioboro dari Kantor Gubernur menuju Gedung DPRD DIY, Selasa (18/6/2019) sore.

Menurut Sultan, mengisi kegiatan seni dan budaya bukan sekedar pertunjukan tari-tarian, tapi bisa juga dengan kesenian yang lain seperti pameran seni patung seni rupa dan lain sebagainya. "Ini kan setiap delapan atau 35 hari setiap Selasa Wage. Jadi Selasa Wage depan bisa dimulai," katanya.

Masing-masing kelurahan atau desa di kabupaten/kota di DIY bisa tampil di Malioboro setiap Selasa Wage itu. Dengan demikian setiap Selasa Wage, jalanan tidak sekedar kosong dan tidak ada jualan, tapi bagaimana ada performance di Malioboro.

"Performance seni budaya di Malioboro, selain bisa menghibur wisatawan juga menguatkan Yogyakarta sebagai kota seni budaya. Jadi ramainya Yogyakarta atau Malioboro tidak hanya saat weekend saja," katanya.

Dalam kesempatan tersebut Sultan yang didampingi sejumlah pejabat seperti Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti serta Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Purwadi juga menyempatkan memungut sampah saat melintas. Dia berharap wisatawan untuk menjaga kebersihan Yogyakarta dengan tidak membuang sampah di jalan.

"Kebiasaan wisatawan misalnya membuang sampah di sekitar pohon. Ini juga harus disadarkan," katanya.

Sepanjang hari ini lalu lintas di Jalan Malioboro memang berbeda dari biasanya. Hanya bus Trans Jogja dan mobil kebersihan yang melintas di jalan utama di Yogyakarta tersebut. Para wisatawan leluasa menikmati jalanan yang lurus dari utara menuju Selatan sampai Titik Nol Kilometer.