360 Desa di Jateng Kekeringan, BPBD Maksimalkan Suplai Air Waduk

Minggu, 16 Juni 2019 - 14:20 WIB
360 Desa di Jateng Kekeringan, BPBD Maksimalkan Suplai Air Waduk
Sejumlah anak mencari air di sungai Mluweh, Ungaran Timur, beberapa waktu lalu. BPBD Jateng akan memaksimalkan suplai air waduk dalam mengantisipasi daerah terdampak kekeringan. FOTO/SINDOnews/Ahmad Antoni
A A A
SEMARANG - Musim kemarau mulai melanda sejumlah wilayah di Jawa Tengah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng pun mulai melakukan antisipasi menghadapi bencana kekeringan sejak dini dengan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

Kepala BPBD Provinsi Jateng Sudaryanto menyatakan pihaknya telah meningkatkan koordinasi dengan PDAM agar bersiap menggelontorkan bantuan air bersih bagi warga yang terdampak bencana kekeringan.

Selain itu, BPBD juga memastikan suplai air sejumlah waduk dan embung di beberapa daerah untuk bisa dimanfaatkan secara maksimal saat musim kemarau. "Ketersediaan air di waduk dan embung harus dipastikan benar-benar mencukupi berbagai kebutuhan warga, baik itu untuk pertanian maupun kebutuhan hidup sehari-hari," kata Sudaryanto, Minggu (16/6/2019).

360 Desa di Jateng Kekeringan, BPBD Maksimalkan Suplai Air Waduk


Dia menyebutkan, ada sebanyak 360 desa di Provinsi Jateng bakal mengalami kekeringan pada awal musim kemarau tahun ini. "Diperkirakan ada 360 desa yang akan mengalami kekeringan pada awal musim kemarau ini dan dari ratusan desa itu ada 2.056.287 jiwa dan 545.851 kepala keluarga yang terdampak," sebutnya.

Dari jumlah tersebut, Kabupaten Blora diperkirakan paling terdampak bencana kekeringan yakni sebanyak 467.166 warga. “Kemudian Kabupaten Pati menjadi daerah kedua yang terdampak kekeringan, yakni198.196 warga, disusul Kabupaten Grobogan 159.352 warga, Kabupaten Brebes 139.141 warga, dan Kabupaten Semarang 105.000 warga,” bebernya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.6253 seconds (0.1#10.140)