Musim Kemarau, Pengusaha Air Bersih di Gunungkidul Banjir Pesanan

Sabtu, 15 Juni 2019 - 11:00 WIB
Musim Kemarau, Pengusaha Air Bersih di Gunungkidul Banjir Pesanan
Penjualan air bersih di Gunungkidul meningkat memasuki musim kemarau. Foto/iNews.id/Kuntadi
A A A
GUNUNGKIDUL - Tidak semua warga Kabupaten Gunungkidul merasa susah dengan datangnya musim kemarau. Widodo (41), warga Pathuk malah sumringah menghadapi masa kekeringan yang melanda sejumlah daerah.

Musim kemarau menjadi berkah bagi warga yang menekuni bisnis air bersih sejak lima tahun terakhir itu. Dalam sehari dia mendistribusikan air bersih hingga 15 kali, di wilayah DIY dan Jawa Tengah.

Widodo awalnya menekuni usaha jasa material menggunakan truk. Namun sejak lima tahun ini, dia memilih menekuni usaha air bersih menggunakan mobil tangki. Dari awalnya yang hanya satu unit, kini sudah berkembang hingga tiga unit.

Tiga kendaraan ini pun akan hilir mudik memenuhi permintaan pesanan air bersih di wilayah Gunungkidul, Sleman hingga di Klaten, Jawa Tengah yang berbatasan dengan DIY. Air bersih yang didistribusikan diambil dari sumur yang ada di Dusun Gendeng, Desa Sorogedug, Prambanan, Sleman. "Permintaan air bersih sudah ada sejak pertengah bulan Ramadan lalu," kata Widodo, Jumat (14/6/2019).

Pada awal musim kemarau, permintaan air bersih dalam sehari hanya sekitar tujuh mobil tangki yang masing-masing berisi sekitar 5.000 liter. Biasanya dia melayani kebutuhan masyarakat di wilayah Gunungkidul sisi utara atau Sleman timur yang berbatasan dengan Klaten.

Namun ketika masuk di musim kemarau dalam sehari bisa mengirimkan hingga 15 kali. "Dulu saya bisnis pasir atau batu. Tetapi lima tahun ini saya tekuni air bersih," ucapnya.

Setiap tangki dibanderol dengan harga Rp120.000 untuk jarak di bawah 5 kilometer. Namun jika lokasinya jauh di atas 20 kilometer dan sulit dijangkau, harganya bisa mencapai Rp300.000.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9736 seconds (0.1#10.140)