Demo Yayasan, Ratusan Siswa SMK Wira Samudera Menangis Histeris

Kamis, 10 Januari 2019 - 15:07 WIB
Demo Yayasan, Ratusan Siswa SMK Wira Samudera Menangis Histeris
Ratusan siswa SMK Wira Samudera tak kuasa menangis histeris saat menggelar unjuk rasa di halaman YPP, Jalan Kokrosono 70 Semarang, Kamis (10/1/2019). FOTO/SINDOnews/AHMAD ANTONI
A A A
SEMARANG - Hujan tangis mewarnai unjuk rasa ratusan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pelayaran Wira Samudera di halaman Yayasan Pendidikan Pembangunan (YPP) Jalan Kokrosono 70, Semarang, Kamis (10/1/2019).

Mereka tak kuasa menahan tangis saat sejumlah rekannya berorasi menuntut kejelasan masa depan karena dampak dari pembongkaran ruang praktik. "Kami sekolah selama ini sudah memenuhi kewajiban sebagai siswa di sini. Namun kita belum menerima fasilitas yang baik, layak dan sesuai standar yang telah ditetapkan," ungkap perwakilan siswa kelas III, Ahmad Arifin.

Unjuk rasa dipicu rencana pembangunan ruangan baru pada tahun 2017. Pembangunan tersebut telah mengorbankan ruang laboratorium. Ruang mesin, workshop, lab kimia, lab kelistrikan, dan ruang las dibongkar habis. Sayangnya, hingga kini belum ada ruang lab dibangun sesuai yang dijanjikan pihak yayasan. Akibatnya, praktikum dialihkan ke depan teras-teras ruang kelas.

"Sekarang saja, dua kelas digabungkan jadi satu, sumpek itu karena ada sejumlah siswa SMK sebelah (satu yayasan) yang dipindah ke sini," katanya.

Melihat kondisi demikian, para siswa khawatir tidak bisa mengikuti ujian untuk mendapat ijazah ANT dan ATT atau kelautan sebagai syarat bekerja di bidang pelayaran dan kelautan. Pasalnya, syarat utama mengikuti ujian itu adalah fasilitas sekolah harus lengkap dan setiap tahun diaudit dari dinas terkait.

"Kalau approval (persetujuan penyelenggaraan ujian ijazab AMT) dicabut, maka kami tidak bisa ikut ujian. Kami cuma dapat ijazah SMK. Sedang kalau ikut ujian di luar pasti biayanya mahal," kata Arifin.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.9295 seconds (0.1#10.140)