Goresan Seni Rupa Goenawan Mohamad Dipamerkan di Semarang Gallery

Kamis, 13 Juni 2019 - 21:01 WIB
Goresan Seni Rupa Goenawan Mohamad Dipamerkan di Semarang Gallery
Perupa yang juga penyair Goenawan Mohamad saat menerangkan sejumlah karya seninya yang dipamerkan di Semarang Contemporary Art Gallery, Jawa Tengah, Kamis (13/6/2019).FOTO/SINDOnews/Ahmad Antoni
A A A
SEMARANG - Perupa yang juga penyair Goenawan Mohamad akan menggelar pameran tunggal seni rupa di Semarang Contemporary Art Gallery pada 15 Juni hingga 14 Juli 2019.

Goresan tangan Goenawan bakal memamerkan seratusan karya seni berupa drawing, sketsa, lukisan, arsip instalasi, dan rekaman pertunjukan sejak 2017-2019.

Menurut Goenawan Mohamad, pameran tunggal ini merupakan semacam retrospeksi kecil yang memungkinkan pemirsa mengapresiasi perkembangan estetis dan pencapaian artistiknya sebagai perupa.

Memulai proses kreatifnya dengan pameran tunggal “Petikan” pada 2016, pria yang akrab disapa GM itu bertukar-tangkap sebagai penyair dan perupa Indonesia yang sangat mungkin paling produktif berkarya.

Tercatat, selama 2017 GM telah membuat sekitar 312 karya kertas, lebih kurang 40 lukisan di kanvas, dan 200-an karya kolaborasi, dan berpameran dengan 6 ekshibisi solo, 6 pameran grup, dan satu pergelaran duo.

Dalam produktivitasnya, pokok perupaan Don Quixote dan hal-ihwal di sekitar riwayatnya selalu mendapat perhatian saksama dari Goenawan Mohamad.

“Secara kuantitatif, mulai berkarya dan berpameran seni rupa, pokok perupaan itulah yang paling banyak saya buat dan dibuat-ulang, baik dengan media kertas maupun kanvas,” ungkap Goenawan, Kamis (13/6/2019) sore.

“Ada 33 karya berpokok perupaan Don Quixote yang dipamerkan. Rinciannya, gambar dan puisi bertarikh 2018 yang terjukta posisi dengan media akrilik di kertas berukuran 70 x 51 sentimeter dan 96 x 51 sentimeter sebanyak 22 buah. Sketsa bertahun 2018 dengan media akrilik di kertas berukuran 50 x 45 sentimeter dan 42 x 50 sentimeter sebanyak 7 buah,” sebut pria kelahiran Batang,1941 ini.

Dia mengungkapkan, satu di antaranya menggambarkan sosok Dulcinea, kekasih Don Quixote. Lukisan potret Don Quixote dengan media akrilik di kanvas berukuran 100 x 100 sentimeter sebanyak 1 buah. Gambar dan tekspuisi

“Pertanyaan-Pertanyaan untuk Don Quixote” berwarsa 2017 dengan media pena dan tinta di kerta sberukuran 37 x 29,5 sentimeter sebanyak 2 buah. Dan sepotong lukisan potret ‘Sancho’ berukuran 100 x 100 sentimeter buatan tahun 2019.

Goenawan menyatakan bahwa pokok perupaan potret merupakan pemahaman dan penghayatan yang terbilang belum-sudah dalam proses kreatif sepanjang empat tahun belakangan. Apa-apa yang belum-sudah itu adalah ikhtiar kreatifnya menolak repitisi. “Tak ada repetisi, yang ada adalah ‘beda’ yang tertangkap dalam repetisi,” tegasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.8478 seconds (0.1#10.140)