Generasi Milenial Mulai Minati Investasi Bursa Berjangka

Kamis, 13 Juni 2019 - 14:11 WIB
Generasi Milenial Mulai Minati Investasi Bursa Berjangka
Dirut PT Bursa Berjangka Jakarta, Stephanus Paulus Lumintang; Dirut PT Kliring Berjangka lndonesia, Fajar Wibhidyadi; tokoh milenial Semarang, Chino Fajrin; dan Dirut PT SGB Cabang Semarang, Conny Lumandung dalam talkshow bursa berjangka. FOTO/SINDOnews/
A A A
SEMARANG - Investasi bursa berjangka kini mulai banyak diminati kalangan milenial. Melihat perkembangan tersebut, PT Solid Gold Berjangka (SGB) Cabang Semarang serius membidik segmen milenial sebagai ceruk pasar di masa depan.

"Kami harus menjawab tantangan berupa perubahan paradigma bisnis yang lebih menyesuaikan dengan pasar milenial. Milenial jadi hot segmen dan future market bagi pialang berjangka. Milenial menjadi potensial investor di masa depan," kata Dirut PT Solid Gold Berjangka Cabang Semarang, Conny Lumandung di sela talkshow Tantangan Pasar Milenial bagi Pialang Berjangka dalam rangka HUT Ke-16 PT SGB di Hotel Patra Semarang, Rabu (12/6/2019) sore.

Conny menyebutkan, sejak 2017 pertumbuhan jumlah nasabah dari kaum milenial terus naik hingga 53% dengan nasabah existing 40% anak muda, sedangkan sisanya masih didominasi oleh mereka yang berusia di atas 40 tahun.

"Kami terus membangun awareness karena Semarang merupakan kota potensial dengan banyak investor tetapi belum aware terhadap perdagangan berjangka," ungkapnya.

Guna menyasar investor kalangan milenial, kata Conny, PT SGB akan lebih mengoptimalkan sarana digital untuk menjangkau nasabah dan memberikan edukasi agar mereka melek investasi di perdagangan berjangka komoditi di kampus-kampus.

"Kami menggandeng kampus untuk memberikan edukasi dan pemahaman yang benar mengenai investasi di perdagangan berjangka komoditi, agar mereka tidak hanya melek tetapi juga cerdas," ujar Conny.

Pada 2018, PT Solid Gold Berjangka Semarang membukukan transaksi 93.065 lot atau meningkat 15,52% dibanding 2017.

Sementara, Dirut PT Bursa Berjangka Jakarta, Stephanus Paulus Lumintang mengutarakan, hampir semua industri perdagangan berjangka sejak tiga tahun terakhir sudah mulai menyasar kaum milenial dengan pertumbuhan pasar di atas 10%.

Dia menyebutkan, ada lima kota dengan potensi besar di industri perdagangan berjangka yakni Jakarta, Jawa Tengah (Semarang), Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Riau. "Untuk market Jateng, memberikan kontribusi 15% secara nasional dan akan terus berkembang," ujarnya.

Dirut PT Kliring Berjangka Indonesia, Fajar Wibhidyadi menyatakan, potensi pasar kalangan milenial sangat besar dan perlu dilakukan pemahaman mengenai risiko agar tepat berinvestasi.

"Market kaum milenial memang paling banyak. Namun karena pengetahuan investasi masih minim, perlu pemahaman dan edukasi. Industri perdagangan berjangka harus berizin, kredibel, dan terdaftar," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0814 seconds (0.1#10.140)