Silaturahmi ke Rumah Buya Syafii, Menhan Bahas Moral dan Agama

Selasa, 11 Juni 2019 - 17:28 WIB
Silaturahmi ke Rumah Buya Syafii, Menhan Bahas Moral dan Agama
Menhan Ryamizard Ryacudu memberikan keterangan mengenai kedatangannya ke kediamanan Ahmad Syafii Maarif di Perumahan Nogotirto Gamping, Sleman, Selasa (11/6/2019). FOTO/SINDOnews/PRIYO SETYAWAN
A A A
SLEMAN - Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu bersilaturahmi ke kediaman mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif di Perumahan Nogotirto Elok Jalan Halmahera D76 Gamping, Sleman, Selasa (11/6/2019).

Menhan Ryamizard Ryacudu tiba pukul 10.00 WIB dan disambut Buya Syafii di teras rumahnya. Kemudian mereka menuju ke dalam rumah. Beberapa pejabat Kemenhan ikut mendampingi, di antaranya Karo TU Letjen TNI (Purn) Thamrin Marzuki, Protokol Brigjen TNI Iroth Sonny Edhie, dan Karo Humas Brigjen TNI Totok Sugiharto.

Pertemuan belangsung hampir dua jam. Sebab pada pukul 11.50 WIB, Menhan dan rombongan bersama Buya Syafii baru keluar dari rumah tersebut.

Kedatangan Menhan Ryamizard Ryacudu sebelumnya disambut Danrem O72 Pamungkas Yogyakarta Brigjen TNI Muhammad Zamroni di Baseops Lanud Adisutjipto Yogyakarta. Selain Danrem 072 Pamungkas, Danlanud Adi Sucipto, Danlanal DIY dan pejabat Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPNVY) juga ikut menyambut.

Dari informasi yang didapatkan, selain ke kediaman Buya, Ryamizard juga akan bersilatuhami ke rumah Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Tamantirto Kasihan, Bantul.

Menhan Ryamizard Ryacudu mengaku tidak ada agenda khusus dalam kedatangannya ke kediaman Buya. Kunjungannya merupakan silaturahmi setelah Hari Raya Idul Fitri 1440 H. "Ini kunjungan silahturahim. Jadi tidak ada masalah apapun dan saya juga sering ke
sini," katanya usai bertemu dengan Buya.

Menurut Ryamizard, dalam pertemuan itu dibahas mengenai pentingnya agama dalam pembentukan akhlak dan moral. Dengan agama, akhlak, dan moral yang baik, maka akan baik pula negaranya. Karena itu agar umat di Indonesaia tidak terombang-ambing, maka harus diisi dengan agama. Agama untuk bangsa harus ditanamkan terus-menerus.

"Jadi pertemuannya tidak membicarakan hal politik. Kita hanya berbicara masalah agama dan moral," tutur Menhan.

Ryamizard menjelaskan mengapa agama, akhlak dan moral menjadi fokus perhatian. Sebab dirinya khawatir dengan situasi ke depan akan bertambah buruk. Dia berharap agar pihak-pihak tertentu tahu apa yang harus dilaksanakan dan menjadi bangsa yang baik.

"Politik negara bagaimana NKRI dengan dasar Pancasila tetap utuh. Untuk itu, agar sesama bangsa tidak bertikai. Jika sesama bangsa ribut-ribut dan porak-poranda hanya akan merugikan bangsa ini juga," ujarnya.

Mendengar penjelasan Menhan ke media, Buya Syafii segera menimpali, tentunya umat harus diisi dengan ajaran agama yang dipahami secara benar. "Agama yang dipahami secara benar karena banyak sekali, agama sekarang ini banyak disalahpahami. Banyak sekali kelompok-kelompok radikal seperti HTI," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.4115 seconds (0.1#10.140)