Dituduh Culik Aktivis 1998, Ini Waktunya Prabowo Ungkap Semuanya

Selasa, 11 Juni 2019 - 16:30 WIB
Dituduh Culik Aktivis 1998, Ini Waktunya Prabowo Ungkap Semuanya
Prabowo Subianto saat menyampaikan pidato pada peringatan Hari Buruh di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (01/5/2019). Prabowo didorong mengungkap peristiwa penculikan aktivitis 1998 yang dituduhkan kepadanya. FOTO/SINDOphoto
A A A
JAKARTA - Mantan Danjen Kopassus Prabowo Subianto didorong mengungkap peristiwa penculikan aktivis 1998 yang selama ini dituduhkan kepadanya. Saat ini adalah waktu yang tepat karena media kembali mengangkat kisah Tim Mawar dari Kopassus yang dikaitkan dengan penculikan aktivis 1998.

"Kalau saya jadi Pak Prabowo, ini waktunya bicara. Sudah cukup 21 tahun diam soal-soal yang dituduhkan kepadanya. Undang media, buka semua kejadian di masa lalu. Agar publik mendapat pencerahan dari prinsip liput kedua sisi (cover both side). Ini PR Pak prabowo," kata Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah melalui akun Twitternya, @Fahrihamzah, Selasa (11/6/2019).

Menurut dia, kisah Tim Mawar yang kembali diangkat oleh media menjelang sidang sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) membuat publik tidak dapat membaca semua sisi dari Prabowo.

Padahal, kata Fahri, Prabowo adalah figur penting dan menentukan perjalanan bangsa ke depan. "Sebaiknya dibuka sekarang. Undang seluruh media dalam dan luar," kata Fahri.

Tidak hanya kepada Prabowo, Fahri juga meminta orang dekat Prabowo yang dianggap sebagai korban penculikan seperti Andie Arief, Pius Lustrilanang, Desmond J Mahesa juga mengungkap pengalamannya.

Menurut dia, publik perlu mendengar langsung dari Prabowo, orang yang selama ini paling banyak difitnah. "Menurut saya ini waktunya," ujar Fahri.

Fahri menilai jika terlalu banyak misteri yang tersimpan dari masa lalu, beban bangsa ini makin banyak. Oleh karena itu tugas mulia Prabowo untuk mengurangi beban bagi generasi yang akan datang.

Tujuannya, kata dia, agar sejarah negeri ini lebih bersih. Biar sejarah TNI lebih terang. Ini semua demi bangsa.

Dia mengaku berkali-kali mendengar Prabowo akan menerbitkan buku tentang peristiwa 1998 tapi tidak terjadi. Alasan Prabowo ingin "menelan semua salah lembagaā€¯.

Fahri menilai itu tidak fair. "Bukan saja untuk Pak Prabowo tapi bagi sejarah bangsa kita. Bagi generasi mendatang. Kita sudah makin dewasa kok sekarang," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.

Dia menegaskan jika dirinya menjadi Prabowo maka akan menceritakan semua yang terjadi. "Termasuk menyebut nama-nama yang ada dan harus dijelaskan. Biarlah publik yang menilai. Tidak Peduli ada pengadilan baru. Karena yang penting adalah bicara satu sisi yang belum pernah, dikatakan. Itu saja," tutur Fahri.

Nama Tim Mawar Kopassus kembali muncul di tengah publik. Majalah Tempo menurunkan laporan mengenai dugaan keterlibatan mantan anggota Tim Mawar dalam kerusuhan di Jakarta pada 22 Mei.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1473 seconds (0.1#10.140)