Budi Hartono Bertahan Bersama Istri dan 10 Anak di Rumah Hampir Roboh

Kamis, 04 Juni 2020 - 16:00 WIB
loading...
Budi Hartono Bertahan Bersama Istri dan 10 Anak di Rumah Hampir Roboh
Budi Hartono, warga Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan melipat seprei di rumahnya yang telah rusak, Kamis (4/6/2020). FOTO/iNews/RUSTAMAN NUSANTARA
A A A
GROBOGAN - Sebuah rumah di Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan cukup memprihatinkan. Rumah dari anyaman bambu yang dihuni pasangan Budi Hartono (49) dan Sri Utami serta 10 anak yang masih kecil-kecil itu, sudah banyak yang bolong. Posisinya juga miring nyaris roboh.

Budi Hartono yang belum lama mudik dari Jakarta hanya bisa melakukan bersih-bersih, membenahi dinding dan atap rumah yang ambrol dimakan usia. Jangankan untuk memperbaiki kerusakan agar lebih layak, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari-hari, Budi sendiri sudah tidak mampu. Dia mengandalkan bantuan tetangga dan uluran para dermawan.

Sebelumnya, Budi Hartono adalah seorang buruh bangunan di Jakarta. Namun sejak ada pandemi COVID-19, tiga bulan lalu, dia diberhentikan dari pekerjaannya, sehingga terpaksa pulang kampung. Dia pun sempat menjalani isolasi mandiri di rumah. ( )

Kini, Budi dibayang-bayangi kekhawatiran rumahnya roboh. Dia tetap bertahan di rumah ini karena tidak ada pilihan lain. Budi tidak memiliki tabungan untuk memperbaiki rumahnya.

"Uang selama merantau ke Jakarta sudah habis untuk biaya hidup. Sisanya dikirim ke keluarga di Grobogan untuk kebutuhan sehari-hari," katanya, Kamis (4/6/2020).

Sepuluh anak Budi yang masih kecil-kecil juga memerlukan biaya sekolah. Sang istri juga tidak bekerja dan hanya mengurus anaknya yang masih kecil yang berusia sembilan bulan. Sebelum COVID-19 datang, sang istri terkadang mendapatkan tawaran dari tetangga untuk menjadi buruh cuci, tapi kini sudah tidak ada sama sekali.

Kondisi rumah semakin memprihatinkan ketika hujan deras turun. Seluruh air hujan masuk dan menggenangi ruangan karena sebagian atap dapur sudah ambrol dan sebagian lagi bocor. Sesekali mantan buruh bangunan di jakarta ini mencari genteng yang masih bisa dipakai untuk menutup atap yang sudah ambrol ini.

Bahkan ketika salah satu anaknya sakit, Budi hanya bisa membiarkannya tidur di kamar karena tidak mampu untuk membeli obat. Dia berharap pemerintah memberikan memperhatian kepada keluarganya yang sangat memprihatinkan.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1130 seconds (0.1#10.140)