Ini Cara UKM Salatiga Bertahan di Tengah Pandemi COVID-19

Kamis, 04 Juni 2020 - 15:30 WIB
loading...
Ini Cara UKM Salatiga Bertahan di Tengah Pandemi COVID-19
Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen saat menyalurkan bantuan sosial jaring pengaman sosial bahan baku untuk UKM melalui Kopontren di Tosaga Ponpes Pacasila, Salatiga, Kamis (4/6/2020). Foto/IST
A A A
SALATIGA - Roda ekonomi harus terus berjalan, meski di tengah pandemi COVID-19. Mungkin itulah prinsip yang dipegang Sanyata, pemilik brand N&N snack Salatiga .

Sejak pandemi COVID-19 melanda, usaha makanan kecilnya memang masih berjalan. Hanya, terjadi penurunan pembelian. Sanyata pun menyadari, penurunan itu tidak boleh terus dibiarkan, mengingat dia memiliki karyawan.

Lelaki paruh baya itu pun kemudian melihat potensi apa yang masih bisa dikerjakan untuk bertahan. Pilihannya jatuh pada membuat handsanitizer dan handsoap (sabun cuci tangan). Pihaknya berpandangan, produk tersebut saat ini sedang banyak dibutuhkan masyarakat, sehingga, peluang pasarnya cukup besar.( )

"Kami memang selama ini usaha di bidang kuliner. Tapi dengan kondisi sekarang, harus bisa membaca peluang. Kami mendapat kesempatan membuat handsanitizer dan handsoap," katanya kepada Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen pada kegiatan Pemberian Bantuan Sosial Jaring Pengaman Sosial Bahan Baku untuk UKM melalui Kopontren di Tosaga Ponpes Pacasila, Salatiga , Kamis (4/6/2020).

Sanyata menceritakan, produksi handsanitizer dan handsoap-nya sudah dipesan beberapa dinas di Kota Salatiga . Hanya pihaknya merasa membutuhkan pelatihan berbasis teknologi informasi.

Wagub Taj Yasin Maimoen mengapresiasi inovasi yang dilakukan Sanyata. Dalam kondisi seperti sekarang, pelaku usaha memang dituntut untuk kreatif. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Koperasi dan UKM mendukung UKM yang senantiasa mau berinovasi dan mengembangkan diri dengan menyediakan berbagai pelatihan, termasuk di bidang teknologi informasi.

"Di Dinas Koperasi kami ada pelatihan tersebut. Kami juga sudah bekerja sama dengan beberapa e-commerce untuk memasarkan produk-produk Jawa Tengah," katanya.

Wagub menambahkan, UKM yang memroduksi handsanitizer dan masker diharapkan bisa bekerja sama dengan pondok pesantren. Sebab, memasuki tahap kehidupan baru (new normal), di pondok pesantren pasti banyak membutuhkan dua produk tersebut, walaupun saat ini pemerintah juga tengah menyiapkan bantuan masker.

"Dengan adanya kebiasaan baru, pondok pesantren juga akan membutuhkan handsanitizer atau sabun untuk cuci tangan dan masker," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1274 seconds (0.1#10.140)