Demokrat Segera Tentukan Sikap soal Posisi di Koalisi

Sabtu, 08 Juni 2019 - 20:31 WIB
Demokrat Segera Tentukan Sikap soal Posisi di Koalisi
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan, Demokrat akan memberikan sikap resmi terkait keberadaannya di dalam koalisi Prabowo-Sandi. Foto/Ilustrasi/SINDOphoto/Dok
A A A
JAKARTA - Partai Demokrat akan memberikan sikap resmi terkait keberadaannya di dalam koalisi pasangan calon Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan, pihaknya meminta publik untuk menunggu pernyataan resmi dari Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD). Katanya, pernyataan tersebut akan menjadi sikap resmi partai.

"Sebaiknya kita tunggu dari Majelis Tinggi PD atau minimal sekjen dalam menentukan sikap resmi partai ke depan," kata Roy Suryo seperto dikutip dari iNews.id, Sabtu (8/6/2019).

Sementara soal polemik di dalam koalisi Prabowo-Sandi tersebut, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) itu enggan mengomentari lebih jauh. Pasalnya saat ini sang Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih berduka.

Sebelumnya, kicauan Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Andi Arief yang mengungkap penyebab kekalahan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 ditanggapi oleh Partai Gerindra. Partai Gerindra mengaku lelah dengan gaya politik Partai Demokrat.

"Saya terus terang sudah capek menghadapi pernyataan-pernyataan Caper (Cari perhatian, red) seperti ini dari bang Andi Arief," ujar Anggota Badan Komunikasi Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Andre Rosiade dihubungi wartawan, Jumat (7/6/2019).

Andre mengatakan, fokus Prabowo-Sandi itu jelas, yakni isu Ekonomi. "Ini ngakunya teman koalisi tapi terus aja berkomentar yang seakan merongrong dari dalam," ujar Andre yang juga merupakan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi ini.

Dia pun menilai jika Putra Sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lebih menjual daripada Sandiaga Uno sebagai Cawapres pendamping Prabowo, maka suara Demokrat di Jawa Tengah dan Jawa Timur meningkat.

"Tapi faktanya kan enggak. Sudahlah kami capek gaya politik yang katanya berkoalisi tapi di Medsos meracau seperti merongrong keutuhan Koalisi," pungkasnya.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.6026 seconds (0.1#10.140)