Cak Lontong Berceloteh, Ganjar Tertawa Lepas

Rabu, 09 Januari 2019 - 18:18 WIB
Cak Lontong Berceloteh, Ganjar Tertawa Lepas
Cak Lontong mengocok perut penonton saat Grand Launching Program Converter Gas untuk BRT Trans Semarang di Patra Convention Hotel, Rabu (9/1/2019). FOTO/iNews/TAUFIK BUDI
A A A
SEMARANG - Cak Lontong dikenal sebagai komedian dengan daya spontasitas tinggi untuk mengocok perut penonton. Begitu pula saat mengikuti acara Grand Launching Program Converter Gas untuk Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang di Patra Convention Hotel, Rabu (9/1/2019).

Dengan joke-joke segar dia sukses membuat tamu undangan termasuk Gubernur Ganjar Pranowo yang duduk berdampingan dengan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi tertawa lepas. Cak Lontong juga mengomentari ketika Ganjar menolak saat petugas akan membantu memanjangkan stand mic yang kurang tinggi.

"Tenang...tenang, ini pekerjaan saya sebelum menjadi gubernur," kata Ganjar sambil menaikkan standar mic dan mengencangkannya.

Usai menyampaikan sambutan, aksi politikus PDIP Perjuangan itu dikomentari oleh Cak Lontong. "Kalau menata sound system itu menjadi pekerjaan Pak Ganjar sebelum jadi gubernur, terbalik dengan saya. Saya itu menata sound setelah jadi pelawak," ujar pemilik nama asli, Lies Hartono itu.

Cak Lontong Berceloteh, Ganjar Tertawa Lepas


Tak hanya melempar guyonan saat memandu acar tersebut, Cak Lontong mencoba mengurai makna sebuah nama. Kali ini, dia membongkar arti nama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

"Ganjar Pranowo. Ganjar, ganteng-ganteng terpelajar. Pranowo, peraturan ditegakno tanpo iso ditowo. Peraturan harus ditegakkan, tidak bisa ditawar-tawar," katanya disambut tawa lepas gubernur dan tepuk tangan riuh para undangan.

Acara itu juga dihadiri Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Budi Setiyadi. Dia menyatakan, terus mendorong pengembangan moda transportasi di berbagai wilayah di Indonesia. Selain Kota Semarang, juga dilakukan di Pekanbaru, Palembang, Riau, Batam, Bandung, Padang.

"Ada beberapa kota yang konsisten, kita support terus. Kalau tidak berkembang, ya kita tarik kembali bantuan busnya," tandasnya.

Pemerintah Kota Semarang dan Kota Toyama Jepang merealisasikan kerja sama konversi bahan bakar solar ke gas untuk Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang. Untuk saat ini sudah ada 72 bus yang menggunakan bahan bakar gas.

Peluncuran program converter gas BRT Trans Semarang dihadiri oleh Wali Kota Toyama, Masashi Mori, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Alimuddin Baso, Wali Kota Toyama Jepang Mr Masashi Mori, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi serta Presiden of Hokusan Co Ltd Yamaguchi Masahiro.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.9447 seconds (0.1#10.140)