Kurangi BBM, BRT Trans Semarang Beralih ke Bahan Bakar Gas

Rabu, 09 Januari 2019 - 17:30 WIB
Kurangi BBM, BRT Trans Semarang Beralih ke Bahan Bakar Gas
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di sela acara Launching Program Converter Gas BRT Trans Semarang, di Patra Convention Hotel, Semarang, Rabu (9/1/2019). FOTO/IST
A A A
SEMARANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah terus mendorong pengurangan bahan bakar minyak (BBM) pada kendaraan. Seperti dukungan yang diberikan pada program converter gas untuk BRT Trans Semarang.

Menurut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, pengurangan bahan bakar minyak memang mesti terus didorong, baik dengan konversi ke bahan bakar gas maupun listrik. Apalagi penggunaan gas dan listrik juga lebih ramah lingkungan.

"Kurangi minyaknya, tetapi gasnya dipolke untuk menghasilkan emisi yang ramah," kata Ganjar di sela acara Launching Program Converter Gas BRT Trans Semarang di Patra Convention Hotel, Semarang, Rabu (9/1/2019).

Untuk itu, gubernur berharap konversi BBM terus dilakukan oleh pemerintah kabupaten/ kota yang lain, setidaknya pada transportasi massal. Memang, untuk mengonversi, membutuhkan dukungan sistem dan biaya yang mencukupi. Karenanya, kerja sama dengan banyak pihak perlu dijalin.

"Kerja sama dengan berbagai pihak harus lebih menukik dan hasil kerjanya konkret. Seperti Kota Semarang ini," kata mantan anggota DPR RI ini.

Meski Kota Semarang sudah mengalihkan penggunaan BBM ke BBG, tapi orang nomor satu di Jawa Tengah ini berharap mulai diujicobakan penggunaan bahan bakar listrik. Seperti yang dilakukan di Jepang, di mana SPBU telah berganti menjadi tempat charger.

"Semoga ke depan di Semarang bisa menaikkan bus dari (bahan bakar) gas, menjadi listrik. Di Jepang sudah ada bus tenaga listrik dan hidrogen," katanya.

Melihat transportasi massal yang semakin bagus, Ganjar meminta masyarakat agar beralih menggunakan angkutan umum. Baik BRT, bus umum, kereta api, dan sebagainya. Keberadaan jalan tol jangan justru membuat warga enggan beralih dari pemakaian kendaraan pribadi. "Sekarang tidak macet karena ada tol. Tapi, menjadi macet karena banyak yang acaranya mencoba tol," ujarnya.

Untuk diketahui, Pemkot Semarang bekerja sama dengan Pemkot Toyama, Jepang dalam hal pengkonversian bahan bakar 72 Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang dari sebelumnya menggunakan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar menjadi bahan bakar gas (BBG) jenis CNG.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.5655 seconds (0.1#10.140)