Libur Lebaran, Wisatawan Padati Pantai Widarapayung Cilacap

Kamis, 06 Juni 2019 - 11:35 WIB
Libur Lebaran, Wisatawan Padati Pantai Widarapayung Cilacap
Wisatawan meloncat bersama di Pantai Widarapayung, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap, Kamis (6/6/2019). FOTO/IST
A A A
CILACAP - Sejumlah tempat wisata di Kabupaten Cilacap mulai dipadati pengunjung pada hari kedua Lebaran, Kamis (6/6/2019). Salah satunya Pantai Widarapayung yang berada di Kecamatan Binangun.

Pantai yang pernah rusak parah diterjang tsunami beberapa tahun lalu ini sejak pagi mulai dikunjungi wisatawan, baik warga sekitar maupun para pemudik yang pulang ke kampung halaman. Mereka datang menggunakan kendaraan pribadi, baik sepeda motor maupun mobil, lantaran minimnya angkutan umum yang mencapai objek wisata tersebut.

Untuk masuk ke objek wisata Pantai Widarapayung, setiap wisatawan dikenakan tiket Rp7.000 per orang. Dengan harga yang murah, wisatawan bisa leluasa bermain air dan pasir lantaran pantainya yang landai. Pasirnya berwarna hitam tapi lembut.

Yang perlu diwaspadai adalah gelombang Pantai Widarapayung tergolong tinggi, sehingga perlu kehati-hatian dari para wisatawan menjaga diri dan anak-anaknya saat bermain air.

Libur Lebaran, Wisatawan Padati Pantai Widarapayung Cilacap


Bagi wisatawan yang ingin keliling di pantai, tersedia motor ATV yang bisa disewa Rp30.000 per 10 menit. Selain itu, juga bisa naik kuda yang banyak disediakan oleh masyarakat sekitar.

Wisatawan asal Banjarnegara, Ardian Fahrurozi mengaku sengaja datang ke Pantai Widarapayung lantaran dekat dengan rumah neneknya yang berjarak sekitar 5 kilometer. Hampir setiap tahun, dia berwisata ke pantai tersebut.

Dia menyoroti banyaknya warung yang berada di pantai. Padahal pengelola wisata telah membangun tembok untuk menahan gelombang tinggi. "Semestinya di pantai tidak ada warung yang berdiri, sehingga wisatawan bisa leluasa bermain," katanya.

Hal senada juga disampaikan Priyo Leksono, warga Bekasi yang sedang mudik ke kampung halaman. Menurutnya, warung-warung didirikan di belakang tembok, bukan di bibir pantai sehingga tidak wisatawan aman ketika naik motor ATV atau kuda.

"Sebaiknya warung-warung berada di belakang tembok," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.0035 seconds (0.1#10.140)