Grebek Syawal Keraton Yogya, Warga Berebut Gunungan Hasil Bumi

Rabu, 05 Juni 2019 - 17:54 WIB
Grebek Syawal Keraton Yogya, Warga Berebut Gunungan Hasil Bumi
Warga berebut gunungan grebek syawal 1440 H di halaman Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta, Rabu (5/6/2019). FOTO/SINDOnews/PRIYO SETYAWAN
A A A
YOGYAKARTA - Keraton Yogyakarta menggelar tradisi Grebek Syawal 1440 H di halaman keraton, Rabu (5/6/2019). Acara ini sebagai ungkapan rasa syukur atas selesainya puasa Ramadhan. Wujud syukur itu dalam bentuk gunungan yang berisi hasil bumi.

Ada tujuh gunungan yang diserahkan keraton. Semuanya diusung oleh para abdi dalem dan dikawal prajurit Bregodo dari Alun-alun Utara Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menuju tiga tempat. Lima gunungan dibawa ke Masjid Gedhe Kauman, satu dibawa ke Pura Pakualaman, dan satu lagi dibawa ke Kantor Kepatihan.

Lima gunungan untuk masjid Gede Kauman, Yogyakarta, terdiri dari gunungan lanang, wadon, getak, pawohan dan darat serta masing-masing gunungan Lanang untuk Kepatihan dan Puro Pakualaman.

Untuk lima gunungan yang dibawa ke masjid Gede Kauman Yogyakarta itu diserahkan kepada Pengageng Kawedanan Pengulon, KRT Akhmad Mukhsin Kamaludin Ningrat dan setelah didoakan kemudian diperebutkan masyarakat yang hadir. Mereka bukan saja warga Yogyakarta tapi juga para wisatawan. Gunungan tersebut langsung diperebutkan dan dalam hitungan menit langsung habis.

KRT Akhmad Mukhsin Kamaludin Ningrat mengatakan gunungan ini merupakan bentuk sedekah dari Sultan untuk rakyatnya. Namun karena jumlahnya terbatas maka gunungan itu diperebutkan (grebek).

"Itulah arti grebek ini," kata Kamaludin Ningrat di sela-sela acara tersebut.

Mengenai ada yang beranggapan hasil bumi itu membawa berkah. Menurut Kamaludin, sebenarnya itu tidak salah, sebab hasil bumi yang sudah didoakan diharapkan membawa berkah bagi yang memanfaatkannya.

Wisatawan asal Tangerang, Banten, Sima (40) mengatakan, baru pertama kali ke acara tersebut dan mendapatkan hasil bumi berupa sayuran dan makanan yang sudah diolah. "Katanya ini membawa berkah," ungkapnya.

Hal yang sama diungkapkan wisatawan asal Nganjuk, Jawa Timur, Darmawan (50). Menurutnya, kedatangannya ke Yogyakarta untuk silaturahmi ke tempat saudara dan kebetulan ada acara tersebut, sehingga dimanfaatkan untuk melihatnya. Ia mendapatkan hasil bumi kacang panjang dan terong.

"Hasil bumi ini nanti akan dimasak dan sebagian lagi akan disimpan," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.6921 seconds (0.1#10.140)