Revitalisasi Capai 85%, Kota Lama Semarang Bisa Dinikmati Akhir Maret

SEMARANG - Perkembangan pembangunan penataan Kota Lama Semarang saat ini telah mencapai 85%. Pada akhir Maret 2019, revitalisasi Kota Lama secara keseluruhan ditargetkan sudah selesai.

Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, proses revitalisasi Kota Lama memang cukup lama. Selama 2018, pekerjaan fokus pada ducting (saluran kabel) dan drainase.

"Pekerjaan ducting dan drainase saat ini sudah selesai semua, sehingga tahun ini tinggal pemasangan batu andesit dan paving. Tiga bulan ini saya rasa bisa selesai," ujar Hevearita.

Dia mengatakan, pihak pelaksana proyek PT Brantas dan Kementerian PUPR menjanjikan pada akhir Maret ini akan selesai dan siap diresmikan oleh Kementerian PUPR. "Sehingga pengunjung atau wisatawan bisa menikmati keindahan Kawasan Kota Lama Semarang yang kita gadang-gadang dalam waktu dekat menjadi warisan budaya dunia (world heritage)," kata Wakil Wali Kota Semarang ini.

Sekretaris Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang, M Irwansyah menambahkan, penataan kawasan Kota Lama akan disesuaikan dengan masterplan yang dibagi dalam tiga zona. Zona pertama terdiri dari Jalan Tawang, Merak, Garuda, Branjangan, Nuri, Cendrawasih, Kedasih, Srigunting, Sleko, Kutilang, Mpu Tantular, Kasuari, dan Merpati.

Kemudian zona dua, dari Jalan Kenari, Pinggir Kali Semarang, Perkutut, Lentjen Suprapto, Suari, Kepodang, Sendoro, Gelatik, serta Jurnatan. Dan untuk zona tiga, dari Kolam Retensi Mberok serta Kolam Retensi Bubakan.

"Penataan Kota Lama dikerjakan dua tahun dengan anggaran Rp156 miliar. Tahun anggaran yang pertama sudah dimulai pada November 2017 jadi targetnya Maret 2019 sudah bisa diselesaikan," kata Irwansyah.