Tamin Lima Kali Mudik Bandung-Gunungkidul Gunakan Sepeda Ontel

Selasa, 04 Juni 2019 - 08:30 WIB
Tamin Lima Kali Mudik Bandung-Gunungkidul Gunakan Sepeda Ontel
Pemudik asal Gunungkidul mulai memasuki Gunungkidul setelah melakukan perjalanan dari Bandung Jawa Barat. Foto/SINDOnews/Suharjono
A A A
GUNUNGKIDUL - Mudik menjadi momentum rutin masyarakat Indonesia menjelang Hari Raya Idul Fitri. Namun berbeda dengan yang dilakukan Tamin, 48 warga Permata Biru, Cileunyi, Bandung Jawa Barat. Pria ini memilih mudik menggunakan sepeda ontel.

Warga asli Desa Bendung, Kecamatan Semin, menempuh perjalanan dari Bandung sejak Jumat (31/5/2019) lalu. Senin (3/6/2019) Tamin sudah memasuki Kabupaten kelahirannya yakni Gunungkidul. Diapun menyempatkan diri mandi di salah satu masjid di Patuk, dan istirahat sejenak. "Alhamdulilah saya sudah akan sampai," ucapnya saat para wartawan mewawancarainya, Senin (3/6/2019).

Ia mudik dengan mengayuh sepeda gunung lama dalam kondisi tetap berpuasa. Tamin mengaku mengayuh sepeda di malam hari. Sedangkan di siang hari banyak istirahat di posko mudik ataupun di masjid sambil ibadah. "Saya tetap berpuasa dan ini saya akan melanjutkan perjalanan sampai dusun saya, dusun Ndawe, Bendung," imbuhnya.

Semua bekal, baik pakaian dan minuman pun dipersiapkan di sepedanya. Tamin pun mengaku menikmati perjalanan sejauh lebih dari 430 km tersebut. "Ini mudik saya kelima kalo dengan sepeda ontel," ucap pria yang sehari-hari berjualan makanan di Bandung ini.

Dirinya menemukan kebahagiaan tersendiri yang didapat selama mudik menggunakan sepeda. Seperti saat berbuka, dia merasakan kenikmatan luar biasa yang tidak mungkin didapat ketika dia pulang menggunakan bus atau kereta api. "Istri dan dua orang anak saya ikut mudik juga, tapi mereka sudah terlebih dahulu pulang ke Semin menggunakan kereta api," beber dia.

Saat mau melanjutkan perjalanan dari Patuk ke Semin, Tamin tak lupa menyapa beberapa orang warga yang mengenalnya. Beberapa orang tampak menyalami pria ramah ini. "Di sini (Masjid Al-Huda) sudah biasa mampir, jadi kenal baik," katanya.

Menggunakan penutup muka berwana hitam, dan topi, Tamin mengayuh sepedanya. Di beberapa tanjakan tampak dia mengoper ke gigi pedal yang rendah untuk meringankan kayuhan. Tamin akhirnya tiba di rumahnya sekitar pukul 18.30 WIB, disambut ibu, istri dan anaknya.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.1025 seconds (0.1#10.140)