Jelang New Normal, Wihaji Cek Sarpras Taman Safari dan Dholpin Center

Selasa, 02 Juni 2020 - 23:52 WIB
loading...
Jelang New Normal, Wihaji Cek Sarpras Taman Safari dan Dholpin Center
Bupati Batang Wihaji mengecek sarpras dan meninjau Taman Safari Batang Dholpin Center. FOTO : Istimewa
A A A
BATANG - Jelang new normal atau tatanan hidup baru, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang uji coba membuka tempat wisata di tengah pandemi COVID-19.

"Uji coba pertama kita di objek wisata taman safari Dholpin Center Batang , maka kita cek sejauh mana kesiapan protokol kesehatanya," kata Bupati Batang Wihaji di sela kunjungannya, Selasa (2/6/2020).

Menurutnya, Dholpin Center Batang satu diantara obyek wisata terbuka dan mudah diatur sesuau dengan protokol kesehatan.

"Saya harap Taman Safari menyiapkan masker dan face shield, tempat cuci tangan untuk pengunjung, baik ditempat pertyjukan lumba - lumbanya dan di temoat satwa linya," harapnya.

"Kalau bisa taman safari memfasilitasi masker dan face shield, sebelum masuk ada pengecekan suhu badan. karena itu wajib bagi pengunjung agar tidak terjadi kontak fisik dan antisilasi penyebaran virus "tandasnya.

Pemkab juga menyiapkan posko kesehatan yang dilengkapi mobil ambulan dan petugas kesehatan. Sebagai langkah cepat apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

"Saya tidak ingin obyek wisata dibuka malah menjadi klaster penularan baru, sehingga harus di jaga ketat protokol kesehatanya,"tegas Wihaji.

Tidak hanya itu physical distancing atau jaga jarak pengunjung, seperti di tempat duduk pertunjukan lomba - lombanya serta satwa.

Sementara, Humas Taman Safari Dholpin Center Batang Sutejo menjelaskan bahwa sejak pandemi COVID-19 sudah menutup selama dua bulan, dan sudah merumahkan sekitar 40 karyawan.

"Saya harap, ada solusi agar bisa buka kembali, kalau terlalu lama menutup kami juga kasihan bagi karyawan. Dari pihak taman safari juga siap melengkapi sarana prasaran protokol kesehatanya," kata Sutejo. )

Selama penutupan taman safari, segala bentuk operasional satwa karyawan disubsidi oleh pemerintah.

"Untuk operasional satwa, seperti makan binatang yang ada di Taman Safari Batang menghabiskan sebesar Rp 250 juta perbulan. Karena operasionalnya buka dengan tutup biayanya sama," bebernya.
(nun)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5129 seconds (0.1#10.140)