Ganjar Ungkap Momen SBY Salami Megawati

Senin, 03 Juni 2019 - 17:16 WIB
Ganjar Ungkap Momen SBY Salami Megawati
Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri datang melayat dan bertatap muka serta bersalaman langsung Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Foto/Istimewa/Dok)
A A A
SEMARANG - Berpulangnya istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono ternyata bisa menjadi bukti damai dan bersatunya Indonesia. Hal ini terlihat dari sejumlah tokoh nasional yang hadir pada pemakaman Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata Jakarta pada Minggu 2 Juni.

Pertemuan para tokoh itu ungkap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencerminkan kedamaian dan kerukunan tokoh-tokoh di Indonesia. "Saya kira kemarin Indonesia berduka dan ada suasana duka yang cukup mendalam dan itulah yang jadi magnet kehadiran para tokoh. Penyampaian rasa duka itu dihadiri oleh tokoh-tokoh penting di Indonesia secara langsung," ujarnya, Senin (3/6/2019).

Ganjar mengatakan ada momen membanggakan bagi bangsa ini saat SBY menghampiri satu persatu pemimpin nasional yang hadir pada pemakaman tersebut. Termasuk menghampiri dan bersalaman dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri yang turut hadir. Padahal publik tahu bahwa kedua tokoh itu dikenal kurang harmonis.

"Kemarin semua orang menunggu momen yang hari ini menjadi viral di mana-mana, ketika Pak SBY menghampiri satu persatu pemimpin nasional dan bertemu dengan Bu Mega lalu salaman. Rakyat Indonesia melihat, semua senang dan itu menurut saya luar biasa," tambahnya.

Pertemuan itu ungkap Ganjar memberi makna yang cukup mendalam bahwa begitulah Indonesia, damai dan semua bisa bersatu. "Tidak hanya tokoh politik, kemarin tokoh agama, tokoh masyarakat, mereka hadir, pemimpin-pemimpin daerah juga hadir. Artinya suasana duka itu menyelimuti Indonesia dan mereka hadir memberikan penghormatan dan itu sesuatu yang baik untuk Indonesia," ujarnya.

Hal ini menjadi momen yang bisa disampaikan pada masyarakat bahwa Indonesia bisa bersatu. Para tokoh hadir tanpa memikirkan perbedaan politik. "Saya kira ini jadi momen penting untuk bangsa ini. Karena saya baca berita kalau tidak salah hari ini Pak Prabowo dari luar negeri juga akan datang untuk menyampaikan duka cita ke Pak SBY dan itu juga baik," tuturnya.

Dia menambahkan, kalau mereka semua bisa bertemu tentu rakyat Indonesia akan senang sekali, bisa melihat para pemimpinnya kompak. Kehadiran para tokoh itu diekspresikan dengan keharuan dan ketulusan doa pada Ani Yudhoyono.

"Mereka datang, maaf, tidak ada yang mencibir tidak ada yang berkata negatif, semua dalam kekhusyukan doanya. Ini luar biasa. Saya kira itu nilai-nilai Pancasila, budi pekerti dan agama yang kita pegang," terangnya.

Seperti diketahui, Ani Yudhoyono sejak Februari 2019 lalu dirawat di National University Hospital, Singapura karena sakit kanker darah. Setelah kondisinya semakin menurun dalam beberapa hari terakhir, Sabtu 1 Juni, dikabarkan istri Susilo Bambang Yudhoyono bernama lengkap Kristiani Herrawati itu tutup usia pukul 10.50 WIB.
(nun)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 2.3114 seconds (0.1#10.140)