AS Simulasikan Serangan Kapal Induk dan Bomber B-52 di Dekat Iran

Senin, 03 Juni 2019 - 09:45 WIB
AS Simulasikan Serangan Kapal Induk dan Bomber B-52 di Dekat Iran
Kapal induk Amerika Serikat, USS Abraham Lincoln, dengan jet-jet tempur di atasnya. Foto/REUTERS/Mass Communication Specialist 1st Class Brian M. Wilbur/US Navy
A A A
DOHA - Ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran terus meningkt. Kapal induk USS Abraham Lincoln, beberapa jet tempur dan helikopter serta pesawat pengebom (bomber) strategis B-52 Amerika Serikat (AS) telah melakukan latihan bersama di dekat pebatasan Iran di Laut Arab. Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) mengatakan latihan tersebut mensimulasikan operasi serangan.

USAF, dalam sebuah pernyataan yang dilansir Minggu (2/6/2019) malam, mengatakan simulasi operasi serangan melibatkan pesawat jet tempur F-A-18 Super Hornet berbasis kapal induk, helikopter MH-60 Sea Hawk dan E-2D Growlers. Latihan juga mensimulasikan aksi B-52, pesawat bomber jarak jauh berkemampuan nuklir.

Ketegangan antara Iran dan AS meningkat bulan lalu, di mana AS mengerahkan Kelompok Tempur Kapal Induk USS Abraham Lincoln, pesawat bomber strategis dan baterai sistem pertahanan rudal Patriot ke kawasan Timur Tengah. Pengerahan peralatan perang itu berlangsung di tengah-tengah laporan intelijen Washington yang menyebut Iran sedang bersiap menyerang pasukan AS dan kepentingannya di Timur Tengah.

Hubungan kedua negara mulai memburuk secara signifikan mulai Mei 2018, ketika AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir Iran dan menampar Teheran dengan serangkaian sanksi yang melumpuhkan.

Pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo mengatakan bahwa AS bersedia untuk berunding dengan Iran ketika Teheran mulai berperilaku "seperti negara normal.

Kementerian Luar Negeri Iran menuduh Pompeo bermain-main dengan kata-kata. Menurut kementerian itu, perubahan perilaku AS bukan hanya retorika diperlukan agar pembicaraan dapat berlangsung.Awal pekan ini, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan bahwa Teheran bersedia untuk melakukan dialog dengan AS jika Washington menunjukkan rasa hormat pada Iran dan mengikuti aturan internasional.
(mif)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.3971 seconds (0.1#10.140)