Jelang Lebaran, PKL Bebas Berjualan di Jalan Sudirman Salatiga

SALATIGA - Mulai 29 Mei 2019 atau H–7 Lebaran, kawasan larangan pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya di kompleks Pasar Raya II Salatiga dibebaskan untuk berjualan pedagang mremo (musiman) hingga 12 April nanti. Kebijakan ini diambil Dinas Perdagangan Kota Salatiga untuk memberi kesempatan kepada para PKL yang dulunya mangkal di lokasi tersebut untuk mengais rezeki selama lebaran nanti.

Plt Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga Ardiyantara mengatakan, kebijakan tersebut digulirkan untuk mencegah munculnya PKL liar di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman pada Lebaran nanti. Sebab jika PKL liar bermunculan akan sulit ditertibkan sehingga kawasan jantung Kota Salatiga akan terlihat semrawut.

"Karena itu, para PKL kami tampung dan ditata agar mereka tidak berjualan disembarang tempat. Para PKL bisa berjualan di komplek Pasar Raya II selama 15 hari. Setelah itu, mereka harus meninggalkan lokasi tersebut," katanya, Minggu (2/6/2019).

Pembukaan sementara lahan untuk perdagangan ini dikhususkan bagi para PKL yang dulu mangkal di tempat tersebut. Ini guna menekan jumlah PKL yang berjualan di tempat itu. Sebab, apabila tidak dibatasi maka keberadaan pedagang mremo ini akan menganggu kelancaran lalu lintas.

"Kami hanya menyediakan 115 lapak. Dengan ukuran, masing-masing 1 x 1,5 meter," katanya.

Menurut dia, tiap pedagang mremo dikenai biaya tempat (lokasi). Biaya tersebut untuk mengganti retribusi parkir yang lahannya dipakai jualan pedagang mremo serta retribusi pelayanan pasar seperti kebersihan dan keamanan.

"Selain itu itu dikenakan biaya operasional bagi panitia selama 15 hari pada musim mremo Lebaran," katanya.